Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Nasabah Raib, Saatnya ATM Ber-chip

Kompas.com - 21/01/2010, 09:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bobolnya dana nasabah bank lewat automated teller machine atau anjungan tunai mandiri (ATM) merupakan tamparan keras bagi pelaku di industri perbankan.

Pascakejadian naas ini, tak ada alasan lagi bagi Bank Indonesia (BI) menunda penerapan standardisasi kartu berbasis teknologi chip. Maklum, penggunaan teknologi ini bisa mencegah timbulnya fraud atau penipuan dan kejahatan pada alat pembayaran menggunakan kartu (APMK).

Kepala Sistem Pembayaran BI Aribowo mengatakan, sebenarnya standar itu sudah ada dan akan diterapkan awal Januari 2010. "Tapi molor karena kami harus mengadakan beberapa tes, seperti tes integrasi, sistem, termasuk tes kepada pemakai kartu," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (20/1/2010).

Sayang, lanjut Aribowo, rangkaian tes ini memakan waktu yang lama. Tes integrasi, misalnya, mewajibkan chip yang ada pada kartu debit bisa terbaca mulai dari electronic data capture (EDC), ATM, hingga data bank. "Intinya, semua harus berjalan lancar. Jangan sampai nasabah menarik uang kok tidak terbaca pada debit tabungannya," tandasnya.

Menurut Ketua Asosiasi Kartu Kredit Indonesia Dodit Wiweko Probojakti, salah satu keunggulan teknologi chip adalah tingkat kesulitan penggandaan. Maksudnya, berbeda dengan data pada strip magnetic, data yang ada pada chip sulit dicuri dan diduplikasi.

Fraud transaksi yang terjadi pada APMK umumnya pencurian dan duplikasi data. Si pencuri bisa membuat kartu rakitan sendiri dari data curian yang terdapat pada strip magnetic.

Teknik pembacaannya pun berbeda. "Apabila kartu strip magnetic digesek, kartu yang berteknologi chip harus dimasukkan ke dalam alat khusus pembaca chip," kata Dodit.

Selain untuk melindungi nasabah, penggunaan kartu chip juga penting untuk menghindarkan silang sengketa antara nasabah dan bank yang mungkin muncul di kemudian hari. Maklum, pencurian transaksi tunai di kartu debit sejauh ini sulit dibuktikan. "Bagaimana pemilik kartu bisa membuktikan bahwa uang yang keluar dari rekeningnya telah dicuri?" tanya Dodit.

Yang bisa dilakukan si pemilik adalah mengganti nomor personal identity number (PIN). Bagaimana memperoleh ganti uang nasabah? Bank tentu tak mau mengganti jika tidak ada bukti bahwa duit nasabah hilang karena tindak kriminal.

Masalahnya, bagaimana membuktikan transaksi tarik tunai, sementara si pencuri memiliki kartu ATM yang identik? "Inilah yang menjadi pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan penerbit, BI, prinsipal APMK, dan penegak hukum," katanya.

Yang penting, menurut Dodit, semua kartu harus punya rekam jejak. Artinya, harus ada sistem yang memungkinkan tindak kejahatan itu bisa ditelusuri. (Andri Indradie/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com