JAKARTA, KOMPAS.com- Hingga saat ini Bank Mandiri tidak menemukan indikasi nasabah yang menjadi korban penggandaan kartu seperti yang terjadi di Bali, khususnya yang bertransaksi di ATM Bank Mandiri.
Termasuk di antaranya adalah laporan seorang nasabah yang hari ini melapor ke Polda Metro Jaya, atas nama Soemaedi Saiman (60) yang mengaku terjadi pembobolan atas rekeningnya hingga Rp 90 juta. Soemaedi bahkan sudah melaporkan kasus dugaan pembobolan itu ke Kepolisian Daerah Metro Jaya, Senin (25/1/2010) siang tadi.
Atas laporan itu, kata pria yang akrab disapa Jaja itu, Bank Mandiri sudah melakukan pemeriksaan silang sistem layanan ATM untuk menguji kebenaran laporan nasabah. Hasilnya, nasabah yang melapor, dalam hal ini Soemaedi, terindikasi bukan sebagai korban penggandaan kartu (skimming), tetapi kemungkinan menjadi korban kejahatan yang bermodus penipuan.
"Sampai saat ini belum ada indikasi terjadinya kerugian nasabah Mandiri yang diakibatkan oleh kejahatan pembobolan ATM. Beberapa laporan dan keluhan nasabah mengenai transaksi ATM tidak berhubungan dengan pembobolan dengan modus penggandaan kartu (skimming)," kata Jaja.
Berkait dengan itu, Jaja berharap semua nasabah Bank Mandiri tetap dapat melakukan transaksi perbankan di ATM Mandiri dengan meningkatkan kewaspadaan. ”Mandiri terus memantau perkembangan dan meningkatkan kewaspadaan untuk keamanan dan kenyamanan nasabah,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.