Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulu Mata Palsu Purbalingga Tak Terpengaruh ACFTA

Kompas.com - 10/03/2010, 23:54 WIB

PURBALINGGA, KOMPAS - Sebagian besar industri kecil di Purbalingga yang berorientasi ekspor belum terpengaruh dampak pelaksanaan kesepakatan perdagangan bebas ASEAN-China. Bahkan, untuk produk semacam bulu mata palsu dan rambut yang merupakan produk andalan wilayah tersebut tren permintaan dari pasar luar negeri justru meningkat.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Purbalingga Bambang Dwi Sumarsono, Rabu (10/3), mengungkapkan, pasar utama produk industri kecil Purbalingga seperti bulu mata palsu, rambut, dan kerajinan bambu adalah Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan negara-negara Eropa. Sejauh ini kebutuhan produk-produk tersebut di negara-negara itu relatif stabil dan belum terpengaruh.

"Untuk produk yang berorientasi ekspor perkembangannya masih bagus. Hal itu karena produk-produk tersebut bersifat budaya dan spesifik sehingga ketersaingan terhadap produk negara lain kecil," kata Bambang.

Namun, dia mengakui, produk-produk sejenis yang dipasarkan di dalam negeri lebih rawan tersaingi produk serupa asal China. Pasalnya, pasar China justru ke arah negara-negara seperti Indonesia.

Tapi, dari 260 industri rambut dan bulu mata palsu di Purbalingga sebagian besar untuk ekspor, hanya sebagian kecil saja yang untuk pasar d alam negeri. "Industri kecil rambut dan bulu mata memang tak mengekspor secara langsung, tetapi lewat perusahaan-perusahaan penanaman modal asing yang ada di Purbalingga," papar Bambang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Purbalingga Agus Winarno, mengungkapkan, industri yang mengandalkan pasar dalam negeri harus mendapat perhatian serius. Industri-industri semacam ini perlu meningkatkan keterampilan dan semangat kerja tenaga kerjanya agar dapat menghasilkan produk yang efisien dan lebih berkualitas.

"Saya kira yang rawan terkena dampak ACFTA justru industri-industri kecil yang mengandalkan pasar dalam negeri. Bila tak segera bangkit dengan memperbaiki kualitas, bisa berdampak terhadap aspek ketenagakerjaan," ungkap dia.

Secara terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Purbalingga, Saryono mengatakan, dalam enam bulan terakhir, khususnya sejak negara-negara yang terdampak krisis global mulai pulih, ekspor produk-produk asal Purbalingga justru meningkat 10 persen. Pelaksanaan ACFTA mulai Januari 2010 lalu belum memberikan dampak negative terhadap tren peningkatan kapasitas ekpor itu.  

Pasar produk seperti bulu mata palsu dan rambut memang berbeda. Kebanyakan negara-negara besar, terutama Amerika Serikat. Sejak krisis global selesai, kondisinya justru positif, kata dia. (HAN)                                           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com