Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konversi Minyak Tanah: BPK Temukan Penyimpangan

Kompas.com - 23/03/2010, 10:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji yang dilakukan oleh pemerintah diduga sarat dengan penyimpangan. Hal tersebut terungkap dalam audit pendahuluan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK.

Menurut anggota BPK, Ali Masykur Moesa, pihaknya menemukan masih maraknya penyimpangan dalam program konversi ke elpiji karena penetapan sasaran yang tidak tepat. Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci jumlah penyimpangan tersebut.

"Saya melihat ada penyimpangan tentang cara untuk menentukan sasarannya itu. Nah, berapa jumlahnya kemudian distorsinya di mana, intensitasnya bagaimana, ini sedang kami lakukan pengauditannya," ujarnya di sela-sela acara Audit Planning Meeting INTOSAI Development Initiative (IDI) Transregional Programme for Public Debt Management Audit (IDI-TPDMA) di Hotel Crown Plaza, Jakarta, Selasa (23/3/2010).

Hal lain yang dianggap menyimpang, kata Ali Masykur, terkait temuan adanya tabung elpiji konversi yang diperjualbelikan.

"Dalam pandangan saya, konversi minyak ke tabung itu ada juga yang diperjualbelikan di lapangan," ujarnya.

Meski demikian, Ali Masykur mengapresiasi program konversi minyak tanah ke elpiji yang dilakukan sejak tahun 2007 itu. Menurutnya, program tersebut mampu mengurangi tingkat subsidi yang meringankan APBN.

"Yang jelas kebijakan sudah menemukan sesuatu yang positif karena akan mengurangi tingkat subsidi dan akan meringankan beban APBN kita," ungkapnya.

Dijelaskan Ali Masykur, proses audit yang dilakukan BPK tersebut akan selesai pada semester II tahun ini. Nantinya, hasil temuan BPK ini bakal dilaporkan ke DPR.

"Semester II ini sudah selesai, karena ini kan prosesnya sejak 2007," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com