Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Kanwil Pajak Diduga Terlibat

Kompas.com - 20/04/2010, 04:26 WIB

Surabaya, Kompas - Indikasi keterlibatan aparat di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak I dalam praktik penipuan pajak menguat. Kini Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya mencari tiga orang yang diduga termasuk dalam jaringan praktik penipuan tersebut.

Setelah menahan 10 tersangka sejak akhir Maret sampai pertengahan April ini, pengembangan penyidikan kasus dugaan penipuan pajak mengarah kepada tiga pegawai Kanwil DJP I. Ini menyusul keterlibatan dua mantan petugas kebersihan (cleaning service), Siswanto (35) dan Enang Yahyo Untoro (38), serta juru sita bernama Suhertanto (33).

”Ada tiga pegawai di sini yang sedang kami kejar,” kata Kepala Polwiltabes Surabaya Komisaris Besar Ike Edwin, didampingi Kepala Satuan Reserse Kriminal Polwiltabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Anom Wibowo, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Pudji Astuti, serta Kepala Kanwil DJP I Ken Dwijugiasteadi di Kanwil DJP I, Senin.

Berdasarkan penelusuran, ketiga orang yang dicari itu adalah pegawai dengan posisi berbeda- beda di kantor mereka, antara lain operator dan staf penagihan. Polisi mencari mereka sejak Minggu (18/4).

Menurut Ken Dwijugiasteadi, kasus ini bukan jenis pelanggaran pajak, melainkan murni pidana. ”Kalau terbukti bersalah, mereka terancam diberhentikan secara tidak hormat. Untuk tindak pidananya, kami serahkan kepada kepolisian,” tuturnya.

Seperti diberitakan, Polwiltabes Surabaya mengungkap praktik penipuan pajak yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 300 miliar. Praktik ini melibatkan sepuluh tersangka. Mereka diduga melakukan potongan uang setoran pajak 10-20 persen dari PT Putra Mapan Sentosa yang besarnya Rp 934 juta. Mereka memalsukan bukti penerimaan uang pada Surat Setoran Pajak (SSP) PT Putra Mapan Sentosa. Bahkan, diduga pula SSP 350 perusahaan lain dipalsukan. (BEE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com