JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengatakan restrukturisasi PT Merpati Nusantara Airlines mendekati tahap finalisasi. "Restrukturisasi Merpati segera rampung, setelah mendapat pinjaman dalam bentuk sub loan agreement (SLA) dari pemerintah," kata Said Didu di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (20/4/2010).
Meski tidak bersedia merinci besar pinjaman tersebut, Said menuturkan, dana itu akan digunakan untuk menambah pesawat. "Merpati akan fokus pada penambahan pesawat baling-baling dengan kapasitas penumpang di bawah 50 tempat duduk," katanya.
Merpati akan mendatangkan sebanyak 15 unit pesawat MA-60 dari Xian Aircraft, China, 20 unit pesawat SAAB 340B Plus dari Swedia, dan tujuh pesawat ATR 72 dari Perancis. "Pada Juli 2010, 15 pesawat MA-60 sudah sampai. Kita langsung menjemput barangnya ke China," tegas Said yang juga Komisaris Utama Merpati ini.
Dengan mendatangkan pesawat tersebut, lanjut Said Didu, diproyeksikan laba usaha Merpati pada 2010 bisa meningkat dibanding tahun sebelumnya. Laba usaha Merpati tahun 2009 mencapai Rp 5,4 miliar, melonjak dari rugi usaha sekitar Rp 213 miliar pada 2007, dan rugi usaha Rp 654 miliar pada 2008. "Pada tahun ini (2010) kami menargetkan perseroan mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 25 miliar," ujar Said.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.