Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Martabat Bangsa Direndahkan

Kompas.com - 24/04/2010, 22:15 WIB

Chief Executif Officer Drydocks World  Denis membenarkan pembedaan gaji yang diberikan kepada TKA dan TKI. Menurut dia, para TKA diberi upah lebih besar karena kemampuan yang mereka miliki. "Memangnya menurut anda kenapa (upahnya lebih tinggi-red)? Kami menghargai dari kemampuan yang dimiliki," kata dia.

Namun, Denis membantah pertikaian antar pekerja disebabkan masalah nasionalitas, namun hanya perselisihan internal.
    
Curang
Selain kesenjangan dan keterampilan komunikasi yang kurang baik, TKA kurang disukai karena diduga berbuat curang kepada pekerja. "Jam kerja kami suka dikurangi," kata pekerja Alex.  Berdasarkan catatan yang dimiliki, bekerja 20.000 jam, namun hanya diakui 7.000 jam.

Hal senada dikatakan Irmansyah yang mengaku mencatat 10.000 jam bekerja, namun hanya dibayar 3.000 jam. "Padahal, kami digaji berdasarkan jam kerja, bagaimana tidak marah," kata dia.

Namun, hal itu dibantah seorang yang perwakilan sub kontraktor pekerja Elyas yang mengatakan pengurangan jam kerja disebabkan pekerja melanggar beberapa peraturan. "Seperti, kalau telat, maka jam kerja yang sudah dilakukannya hilang, tidak dihitung," kata dia.

Sementara itu, Direktur Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) Haiyani Rumondang menduga banyak tenaga kerja asing ilegal yang bekerja di Batam. Ia akan menyelidikinya lebih lanjut. Hal senada dikatakan Kapoltabes Barelang Kombes Leonidas Braksan. Kepada pekerja, ia berkomitmen untuk memberantas seluruh pekerja asing ilegal di Batam. (YJ Naim/Antara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BBPTUHPT Baturraden Milik Kementan Siap Pasok Kebutuhan Program Susu Gratis

BBPTUHPT Baturraden Milik Kementan Siap Pasok Kebutuhan Program Susu Gratis

Whats New
 Kerap Dinilai Negatif, Perhatikan Ini Sebelum Masuk Bisnis MLM

Kerap Dinilai Negatif, Perhatikan Ini Sebelum Masuk Bisnis MLM

Smartpreneur
[POPULER MONEY] Cerita Hitler Bangun Ekonomi Jerman usai Perang | Pedagang Kulit Ketupat Raup Rezeki Idul Adha

[POPULER MONEY] Cerita Hitler Bangun Ekonomi Jerman usai Perang | Pedagang Kulit Ketupat Raup Rezeki Idul Adha

Whats New
Libur Panjang Idul Adha, Garuda dan Citilink Angkut 73.434 Penumpang

Libur Panjang Idul Adha, Garuda dan Citilink Angkut 73.434 Penumpang

Whats New
Idul Adha, Bank Artha Graha Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Idul Adha, Bank Artha Graha Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Whats New
Indodax: Bitcoin Jadi Opsi Fleksibilitas saat Ekonomi Tak Stabil

Indodax: Bitcoin Jadi Opsi Fleksibilitas saat Ekonomi Tak Stabil

Whats New
Cara Mudah Bayar Tagihan IndiHome via Livin' by Mandiri

Cara Mudah Bayar Tagihan IndiHome via Livin' by Mandiri

Spend Smart
Cara Mudah Buat Akun PayPal untuk Pribadi dan Bisnis

Cara Mudah Buat Akun PayPal untuk Pribadi dan Bisnis

Spend Smart
PLN Siagakan 1.470 SPKLU Selama Libur Idul Adha 2024

PLN Siagakan 1.470 SPKLU Selama Libur Idul Adha 2024

Whats New
Libur Idul Adha, Penumpang Pesawat di 20 Bandara Diprediksi Capai 971.861 Orang

Libur Idul Adha, Penumpang Pesawat di 20 Bandara Diprediksi Capai 971.861 Orang

Whats New
Whoosh Tembus 20.000 Penumpang Per Hari Saat Libur Panjang Idul Adha

Whoosh Tembus 20.000 Penumpang Per Hari Saat Libur Panjang Idul Adha

Whats New
Cipta Perdana Lancar Incar Rp 71,4 Miliar dari IPO

Cipta Perdana Lancar Incar Rp 71,4 Miliar dari IPO

Whats New
Cara Buka Blokir ATM BNI lewat Mobile Banking, Memang Bisa?

Cara Buka Blokir ATM BNI lewat Mobile Banking, Memang Bisa?

Spend Smart
Libur Panjang Idul Adha, Menhub Ingatkan Masyarakat Gunakan Bus Laik Jalan

Libur Panjang Idul Adha, Menhub Ingatkan Masyarakat Gunakan Bus Laik Jalan

Whats New
2 Cara Mengatasi Mobile Banking BNI Terblokir, Jangan Panik

2 Cara Mengatasi Mobile Banking BNI Terblokir, Jangan Panik

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com