Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tessa Mariska: Jadi Bupati Butuh Rp 35 M

Kompas.com - 25/04/2010, 15:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis bertubuh sintal, Tessa Mariska diam-diam beberapa kali mendapat tawaran maju sebagai calon bupati atau calon wali kota. Bukan sekadar tren atau ikut-ikutan dengan artis yang maju pada pilkada, namun Tessa punya bekal dalam politik. Maklum dia masih tercatat sebagai pengurus Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto.

"Memang sudah ada tawaran untuk pencalonan sebagai calon bupati Lampung Tengah, bukan siap-siap, tapi aku belum berani maju. Pada 4 Maret lalu aku diminta untuk menjadi cawabup Lampung Tengah, aku belum siap," terangnya usai jadi penjaga gawang saat bermain futsal di Kuningan Village, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (24/4/2010).

Pedangdut bertubuh seksi ini mengaku, beberapa minggu lalu kembali mendapat tawaran menjadi calon bupati Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Namun tawaran tersebut ia tolak karena ia tidak mengerti keberadaan kota tersebut.

"Bukan kota kelahiranku, aku juga nggak tahu tentang kota tersebut. Aku belum percaya diri," tukasnya. Untuk maju di pilkada, menurut Tessa, seseorang harus menyiapkan dana yang tidak sedikit.

"Di tangan mesti ada Rp 10 miliar untuk jadi cawabup. Aku ini nggak siap untuk kalah. Apalagi aku di partai baru banget. Masih belajar di DPR di Fraksi Gerindra. Belum berani banget untuk maju. Kalau aku pede dan banyak dukungan, hajar! Terus dihina-hina sama orang-orang, deh. Artis itu pasti dihina dan direndahkan kalau maju sebagai calon birokrat," cetusnya.

Tessa mengungkapkan, selama ini masyarakat menilai dirinya mempunyai masa lalu jelek, kejelekan masa lalu selalu akan diungkit jika masuk dalam birokrat. Untuk itu, ia sekarang membentengi dengan memperdalam ilmu politik sebagai wakil rakyat di DPR dan berusaha menyelesaikan kuliah S2.

"Kalau keinginan pribadi, pasti mau untuk maju jadi pemimpin daerah. Jika yang nawarin itu Bekasi atau daerah kelahiranku di Medan, aku akan pikirkan. Di Bekasi itu aku 10 tahun tinggal di sana. Jadi mundur untuk mempersiapkan peluru dan amunisi."

"Kalau lima tahun sudah siap, hajar bleh, termasuk modalnya yang Rp10 miliar itu. Kalau bupati sekitar Rp 35 miliar untuk kampanye dan sosialisasi. Jadi caleg aja bisa lebih dari Rp 2 miliar kemarin yang keluar," jelasnya.

Tessa mengatakan, saat ini dirinya belum siap untuk maju di bursa pilkada. "Saya sampaikan kepada calon yang meminta saya itu sampai saat ini belum berpikir untuk maju. Aku hargai tawaran tersebut," katanya.

"Enggaklah, aku belum punya modal, kok. Aku banyak belajar dari Nurul Arifin. Dia bener-benar hebat sekarang. Sangat intelek. Sosok artisnya bahkan menghilang dan aku melihatnya sebagai politikus," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com