Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Tertekan

Kompas.com - 29/04/2010, 10:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis (29/4/2010) pagi turun 20 poin menjadi Rp 9.020-Rp 9.030 per dollar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.000-Rp 9.020, karena pelaku pasar kembali melepas rupiah.

Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, Kamis mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah merupakan hal yang wajar, setelah mengalami kenaikan cukup berarti. "Rupiah sempat berada di bawah angka Rp 9.000 per dolar, namun tidak bertahan lama, karena Bank Indonesia tidak nyaman rupiah di bawah posisi itu," katanya.

Rupiah sepanjang pekan ini akan berkisar Rp 9.000-Rp 9.100 per dollar AS, apalagi pergerakan ke dua mata uang itu (rupiah dan dollar AS) diperkirakan akan melambat. "Hal ini terlihat dari transaksi asing di pasar saham dan pasar uang jauh berkurang dari hari-hari sebelumnya," katanya.

Meski demikian, rupiah di level Rp 9.000 per dollar AS itu sebenarnya sudah cukup bagus. "Jadi rupiah tidak perlu bergerak naik hingga di bawah angka R p9.000 per dollar AS. Karena di posisi itu, kegiatan usaha baik eksportir maupun importir dapat berjalan dengan baik," ucapnya.

Menurut Edwin Sinaga yang juga Dirut Finan Corpindo Nusa, pemerintah melalui BI harus mewaspadai aliran dana asing yang masuk ke pasar, karena suatu saat dana itu bisa dialihkan ke tempat lain, apabila pasar domestik mulai kurang memberikan keuntungan. "Kami percaya pemerintah telah mewaspadai aliran dana asing itu dengan memberikan kenyamanan dan menjaga stabilitas pasar lebih baik," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah seharusnya membuat regulasi yang mengatur agar dana asing itu tidak mudah ditarik. Mereka harus mengendapkan dananya dalam beberapa lama seperti yang terjadi di Thailand. "Jadi mereka tidak mudah menarik dana begitu saja, karena sudah ada regulasinya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com