Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpuruk, Rupiah Dekati 9.100

Kompas.com - 11/05/2010, 15:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa (11/5/2010) sore, terpuruk mendekati Rp 9.100 karena pelaku pasar melepas rupiah untuk membeli dollar yang dinilai lebih aman ketimbang mata uang utama lainnya.
    
"Faktor utama pelaku pasar membeli dollar AS karena mereka masih khawatir dan menunggu realisasi bantuan dana dari Dana Moneter Internansional (IMF) kepada Yunani yang sedang mengalami krisis keuangan," kata Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS merosot menjadi Rp 9.088-Rp 9.098 per dollar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.065-Rp 9.075 atau melemah 23 poin.

Rully Nova mengatakan, koreksi terhadap rupiah itu sebenarnya hanya aksi lepas rupiah untuk mencari untung, setelah dua hari lalu mata uang Indonesia itu menguat. "Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga tidak menginginkan rupiah berada di bawah level Rp 9.000 per dollar," ujarnya.

Apabila rupiah berada di bawah Rp 9.000 per dolar, lanjut dia, maka posisi rupiah itu dinilai kurang menguntungkan bagi eksportir. "BI sendiri juga kurang menyukai apabila rupiah di bawah Rp 9.000 karena akan mengurangi pendapatan negara dari ekspor," ucapnya.
    
Rupiah, menurut dia, sepanjang pekan ini akan masih berkisar antara Rp 9.050 sampai Rp 9.150 per dollar AS. "Kami harapkan rupiah akan berada dalam kisaran yang sempit sehingga kegiatan usaha baik eksportir maupun importir dapat berjalan," katanya.

Ia mengatakan, rupiah kemungkinan akan kembali membaik karena biasanya kalau hari ini merosot maka pada hari berikutnya akan kembali menguat. "Hal ini terjadi karena permainan pemodal yang hanya mencari untung semata," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com