Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Minta Penjelasan Soal TDL

Kompas.com - 23/06/2010, 14:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta memperjelas formula kenaikan tarif dasar listrik untuk mengukur seberapa besar dampak kenaikan tersebut terhadap dunia usaha.

"Sebesar apapun persentasi kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) pasti berpengaruh signifikan terhadap operasional perusahaan," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Haryadi B Sukamdani, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/6/2010).

Menurut Haryadi, pihaknya belum mendapat secara rinci formula kenaikan TDL terkait dengan janji Pemerintah menghapuskan sejumlah tarif seperti tarif multiguna. "Kami akan melihat seberapa besar pengenaan beban di atas TDL, terkait dengan rencana penghapusan skema tarif multiguna, daya maksimum, dan tarif b to b," katanya.

Ia berpendapat, kenaikan TDL akan mengakibatkan biaya produksi seluruh industri melonjak hingga 5 persen dari sebelum kenaikan TDL. "Pada industri perhotelan komponen listrik bisa mencapai 20 persen dari total biaya produksi. Ini akan menekan pendapatan," ujarnya.

Haryadi mengutarakan, bukannya tidak setuju kenaikan TDL, namun tekanan yang bertubi-tubi terhadap dunia usaha pun harus dipertanyakan. Sesungguhnya, kata Haryadi, belum ada kepastian soal rencana kenaikan tarif untuk industri. "Kalau 10 persen secara keseluruhan dalam rangka mereformulasikan lagi skema tarifnya sih oke. Tapi kalau nanti ternyata naiknya sangat besar, kami akan komplain," tegasnya.

Menurutnya, kalangan pengusaha sudah menemui Menteri ESDM Darwin Saleh soal kenaikan TDL tersebut, mempertanyakan unsur kepastian tarif dan dampaknya bagi industri. Ia menuturkan, di Indonesia listrik masih merupakan isu politik utama. "Kalau bicara sektor industri, sejak krisis 1998 juga sudah efisien sekali. Yang nggak fair, yang digebukin terus itu kan industri. Suruh bayar lebih mahal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com