Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan TDL Picu Inflasi Jadi 5 Persen

Kompas.com - 23/06/2010, 15:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia memprediksi kenaikan tarif dasar listrik yang sudah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat akan memicu inflasi berada pada kisaran 5 persen.

"Kenaikan TDL sudah pasti akan memicu inflasi secara nasional, perkiraan kami plus minus lima persen," kata Deputi Gubernur BI Ardhayadi Mitroatmodjo usai pelantikan dan serah terima jabatan pemimpin BI Banjarmasin dari Bramudija Hadinoto kepada Khairil Anwar di Banjarmasin, Rabu (23/6/2010).

Namun, kata dia, dari perhitungan BI inflasi sekitar lima persen masih tidak akan berpengaruh besar terhadap perekonomian nasional, sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan.

Ardhayadi mengatakan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satu masalah mendasar yang perlu dicermati adalah menjaga tingkat inflasi yang rendah dan stabil.

Pada triwulan I-2010, beberapa kota di Kalimantan mengalami inflasi diatas tingkat inflasi nasional sebesar 0,29 persen. Sedangkan untuk kota di Kalimantan rata-rata inflasi hingga diatas satu persen.

Kota tersebut yaitu, Sampit, 1,26 persen, Banjarmasin 1,05 persen dan Palangkaraya 0,62 persen.

Data tersebut, kata dia, harus menjadi pemicu bagi BI dan instansi terkait untuk segera melakukan koordinasi melalui tim pengendalian inflasi terpadu mengatasi dan mencari akar masalah pemicu inflasi tersebut.

Menurut Ardhayadi, masalah infrastruktur di beberapa daerah termasuk Kalimantan merupakan salah satu hal yang mendorong terjadinya inflasi karena berkaitan langsung dengan masalah distribusi barang.

Pada kesempatan sama Bramudija Hadinoto yang baru saja serah terima jabatan sebagai pemimpin BI Banjarmasin mengatakan, terkait kenaikan TDL kemungkinan besar akan menjadi salah satu pemicu terjadinya inflasi. "Kita belum tahu berapa besar pengaruhnya kenaikan TDL tersebut terhadap inflasi di Kalsel," katanya.

Menurut dia, inflasi yang terjadi di Banjarmasin saat ini disebabkan harga beras yang tidak stabil, sehingga perlu segera dicarikan solusinnya.

Kenaikan harga beras seperti yang terjadi saat ini, kata dia, harus segera ada solusinya antara lain dengan segera dibangunnya "Bulog" lokal dan dukungan saranan produksi yang memadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com