AMBON, KOMPAS
Berdasarkan data dari Dinas Pertambangan Provinsi Maluku, potensi panas bumi di Maluku tersebar di Maluku Tengah, Pulau Buru, Pulau Haruku, Pulau Saparua, Pulau Seram, Pulau Nusalaut, Pulau Damar, dan Pulau Wetar.
Kepala Dinas Pertambangan Maluku Bram Tomasoa, Rabu (30/6), mengatakan, potensi panas bumi di Desa Suli, Maluku Tengah, hampir tuntas dieksplorasi oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Geothermal, anak perusahaan PT PLN. Rencananya, tahun ini mulai dilakukan pemboran sebelum masuk tahap eksploitasi.
Potensi panas bumi di Suli rencananya bakal dimanfaatkan menjadi listrik berkekuatan
Potensi panas bumi di Suli ditargetkan sudah mulai bisa dimanfaatkan tahun 2013. Selain di Suli, Bram mengatakan, potensi panas bumi di Pulau Buru pun sudah dilirik perusahaan swasta di Jakarta yang bekerja sama dengan investor asing. Wilayah-wilayah yang berpotensi mengandung panas bumi di Buru di antaranya berada di Waeapo dan Batabual.
”Investor sudah siap memulai penyelidikan di wilayah-wilayah itu,” ujarnya.
Bram menjelaskan, pemanfaatan panas bumi di kedua wilayah di Maluku itu kelak menjamin ketersediaan listrik di Buru dan Maluku Tengah, termasuk juga Kota Ambon, karena Desa Suli berada di Pulau Ambon.
General Manager PT PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara Nyoman Astawa mengatakan, jika panas bumi di Suli sudah mulai dieksploitasi menjadi listrik, pasokan daya mampu menjadi alternatif bagi pasokan listrik dari dua pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di Ambon yang sudah berusia 25 tahun lebih.
Hal ini ditambah lagi pada tahun 2012, pembangkit listrik tenaga uap di Waai, Maluku Tengah, yang berkekuatan 30 MW direncanakan sudah tuntas pembangunannya.
”Pasokan listrik dari Waai dan Suli nantinya bisa sebesar 50 MW, sedangkan beban puncak listrik di Ambon tahun 2012 diperkirakan sekitar 45 MW. Kelak pasokan lebih terjamin,” katanya.