Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panas Bumi Maluku Mulai Dilirik

Kompas.com - 01/07/2010, 03:27 WIB

AMBON, KOMPAS - Potensi panas bumi di Provinsi Maluku mulai dilirik sejumlah perusahaan untuk dieksplorasi. Pemanfaatan panas bumi diharapkan lebih menjamin ketersediaan listrik di daerah tersebut.

Berdasarkan data dari Dinas Pertambangan Provinsi Maluku, potensi panas bumi di Maluku tersebar di Maluku Tengah, Pulau Buru, Pulau Haruku, Pulau Saparua, Pulau Seram, Pulau Nusalaut, Pulau Damar, dan Pulau Wetar.

Kepala Dinas Pertambangan Maluku Bram Tomasoa, Rabu (30/6), mengatakan, potensi panas bumi di Desa Suli, Maluku Tengah, hampir tuntas dieksplorasi oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Geothermal, anak perusahaan PT PLN. Rencananya, tahun ini mulai dilakukan pemboran sebelum masuk tahap eksploitasi.

Potensi panas bumi di Suli rencananya bakal dimanfaatkan menjadi listrik berkekuatan 2 x 10 megawatt (MW). ”Sebetulnya dari hasil penyelidikan awal potensinya bisa dimanfaatkan menjadi listrik berkekuatan 100 MW, tetapi pada tahap awal direncanakan hanya 2 x 10 MW,” jelasnya.

Potensi panas bumi di Suli ditargetkan sudah mulai bisa dimanfaatkan tahun 2013. Selain di Suli, Bram mengatakan, potensi panas bumi di Pulau Buru pun sudah dilirik perusahaan swasta di Jakarta yang bekerja sama dengan investor asing. Wilayah-wilayah yang berpotensi mengandung panas bumi di Buru di antaranya berada di Waeapo dan Batabual.

”Investor sudah siap memulai penyelidikan di wilayah-wilayah itu,” ujarnya.

Bram menjelaskan, pemanfaatan panas bumi di kedua wilayah di Maluku itu kelak menjamin ketersediaan listrik di Buru dan Maluku Tengah, termasuk juga Kota Ambon, karena Desa Suli berada di Pulau Ambon.

General Manager PT PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara Nyoman Astawa mengatakan, jika panas bumi di Suli sudah mulai dieksploitasi menjadi listrik, pasokan daya mampu menjadi alternatif bagi pasokan listrik dari dua pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di Ambon yang sudah berusia 25 tahun lebih.

Hal ini ditambah lagi pada tahun 2012, pembangkit listrik tenaga uap di Waai, Maluku Tengah, yang berkekuatan 30 MW direncanakan sudah tuntas pembangunannya.

”Pasokan listrik dari Waai dan Suli nantinya bisa sebesar 50 MW, sedangkan beban puncak listrik di Ambon tahun 2012 diperkirakan sekitar 45 MW. Kelak pasokan lebih terjamin,” katanya. (APA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com