Kejadian pada Kamis (1/7) pagi itu dengan sendirinya memperpanjang kasus ledakan gas yang belakangan ini cukup meresahkan masyarakat pengguna.
Ledakan terjadi di rumah warga di Jalan Kenanga Indah, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, pukul 04.30. Akibat ledakan gas, rumah yang dihuni Mudjihardjo (85) dan anaknya, Sumarlan, itu porak-poranda.
Menurut Mudjihardjo, bangun tidur dia langsung menyalakan kompor untuk menanak nasi di dapurnya yang berukuran 1 x 3 meter. Dapur tersebut terletak di samping dua kamar—termasuk kamar tidurnya.
Selama menanti nasi masak, Mudihardjo tidur-tiduran di kamarnya. Sumarlan yang menghuni satu kamar lainnya, katanya, pagi itu juga sudah terbangun.
”Tiba-tiba saya sudah kejatuhan batu bata, genteng, dan material lain,” kata Mudjihardjo menceritakan kejadian tersebut. Itulah sebabnya dia mengalami luka-luka.
Genteng dan sebagian batu bata rumah naas tersebut berhamburan sesaat setelah ledakan gas. Ledakan memorak-porandakan genteng, eternit, dan sebagian tembok rumah korban.
Mudjihardjo terluka di bagian kepala dan tangan kanannya karena tertimpa reruntuhan. Sumarlan selamat dan sama sekali tidak terluka karena dia tertelungkup, terlindungi daun pintu kamar yang roboh.
Hasil olah tempat kejadian perkara yang dilakukan aparat Kepolisian Sektor Lowokwaru, ledakan diduga berawal dari kebocoran elpiji 3 kilogram. Gas bocor melalui selang regulator. Ledakan terjadi setelah gas secara perlahan memenuhi ruangan dan terpicu api kompor.