”Karena sirkulasi udara di
Mudjihardjo yang pendengarannya mulai berkurang diduga tidak mengetahui dan mencium kebocoran gas. Itulah sebabnya dia tetap menyalakan kompor meski pagi itu diperkirakan gas sudah bocor.
”Suara ledakannya cukup keras, seperti bom. Getarannya saja terasa hingga radius 5 meter sampai ke rumah saya. Kaca-kaca rumah saya juga turut bergetar,” ujar Andi, tetangga korban.
Kasus ini semakin membuat sebagian masyarakat khawatir menggunakan tabung elpiji, khususnya yang dikemas dalam ukuran 3 kilogram. Sebab, cukup banyak ledakan terjadi akibat penggunaan gas ukuran ini. Tidak hanya di Kota Malang, tetapi juga di berbagai daerah di Nusantara, termasuk di Ibu Kota Jakarta.
Di Kota Malang saja setidaknya tercatat dua kasus selama tahun ini, 3 Februari dan 11 Mei lalu. Kedua kasus ini juga menyebabkan penghuni rumah luka-luka.