Tolak Kenaikan TDL, Kantor PLN Didemo

KEDIRI, KOMPAS.com - Belasan mahasiswa yang mengatasnamakan diri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kediri, Rabu (7/7/2010) menggelar unjuk rasa di halaman kantor Area Pelayanan Jaringan Kediri. Mereka menolak kenaikan tarif dasar listik (TDL) yang berlaku mulai 1 Juli 2010 dengan alasan memberatkan masyarakat.

Massa datang mengendarai sepeda motor dengan membawa sejumlah bendera organisasi. Sepanjang perjalanan dari tempat mereka berkumpul yakni di alun-alun Kota Kediri menuju ke kantor PLN, massa mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Resor Kota Kediri.

Sesampainya di lokasi, massa langsung mengadakan orasi. Mereka merentangkan poster dan spanduk berisi beberapa kata penolakan terhadap kenaikan tarif dasar listrik. Setelah itu massa menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan penderitaan masyarakat akibat naiknya tarif listrik.

Achmad Fachrudin, koordinator lapangan IMM Kediri mengatakan kebijakan pemerintah menaikkan TDL merupakan kebijakan yang tidak pro-rakyat. Kebijakan itu hanya akan menambah panjang penderitaan masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah.

Sebagai gambaran, kenaikan TDL pasti akan berimbas pada naiknya biaya produksi industri mulai skala rumahan sampai dengan industri besar. Pada industri kecil, kenaikan TDL jelas akan mengancam kelangsungan usaha mereka.

Sedangkan pada industri besar, kenaikan TDL yang memperbesar komponen biaya produksi akan dibebankan pada harga barang. Konsekuensinya, pengusaha akan menaikkan harga barang yang diproduksi.

Dengan naiknya harga barang-barang produksi pabrikan, dampaknya pasti memberatkan masyarakat konsumen. Apalagi, kenaikan harga barang pabrikan berimbas pada naiknya harga barang kebutuhan lain.

Sementara itu, pada sisi yang lain, tingkat kesejahteraan masyarakat tidak mengalami perubahan karena perusahaan tempat mereka bekerja tidak menaikkan gaji sebagai kompensasi atas kenaikan harga barang-barang.

Setelah melakukan unjuk rasa, massa mahasiswa diundang masuk ke dalam kantor PLN APJ Kediri. Mereka ditemui oleh karyawan PT PLN dan mendapat penjelasan mengenai alasan kenaikan TDL. Setelah itu massa membubarkan diri.