Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Belum Puas Penjelasan Grup Bakrie

Kompas.com - 15/07/2010, 09:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Misteri "hilangnya" simpanan sejumlah emiten di PT Bank Capital Tbk (BACA) kuartal I-2010 agaknya sulit terungkap. Pasalnya, para otoritas yang berkaitan dengan masalah ini tampak lamban bertindak.

Bank Indonesia (BI), yang merupakan pengawas perbankan, menilai masalah ini bukan kewenangannya. "Masalah Bank Capital ditanyakan saja ke Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) karena masalahnya terkait settlement di bursa," kata Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI.

Sementara Bapepam-LK bersikap menunggu. "Bapepam menunggu saja klarifikasi dari mereka ke BEI. Kami masuk jika ada pidana," kata Fuad Rahmany, Ketua Bapepam-LK, kemarin (14/7/2010).

Selasa (13/7/2010), Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memanggil perwakilan dua emiten yang punya simpanan di BACA, yakni PT Bakrie & Brothers Tbk dan PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk. Kemarin (14/7/2010), giliran PT Energi Mega Persada Tbk yang memenuhi panggilan BEI.

Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, para emiten itu menjelaskan mismatch jumlah simpanan di BACA karena masalah administasi. "Tapi kami akan tetap menunggu jawaban tertulisnya. Informasinya belum memuaskan," katanya. BEI juga menunggu jawaban tertulis dari BACA dan PT Benakat Petroleum Tbk, yang juga menaruh dana di BACA.

Seperti diulas KONTAN kemarin (14/7/2010), setidaknya ada 7 emiten yang menyimpan dana senilai Rp 6,7 triliun di BACA. Tapi, total dana pihak ketiga yang tercatat di BACA hanya Rp 2,6 triliun.

Sumber KONTAN bilang, seharusnya BI proaktif menelusuri masalah ini. Selain melibatkan dana Rp 6,7 triliun, BACA juga objek pengawasan BI. "BI bisa melihat uangnya benar-benar masuk atau tidak," kata si sumber. Kalaupun masuk, ia curiga, dana itu tak sebesar yang tertera di laporan keuangan para emiten.

Vice President of Investment Bank PT Danatama Makmur Steven Fang memastikan, dana rights issue para emiten telah masuk ke rekening emiten. "Tak mungkin kami tidak menyetorkan dana itu. Investor yang setor langsung ke rekening emiten," ujarnya.

Direktur Keuangan UNSP Harry Nadir mengatakan, dana di BACA itu benar-benar ada. "Dana itu kami pakai untuk akuisisi di kuartal II," ujarnya.

Sementara Direktur Utama BACA Nikko Mardiansyah menegaskan, per kuartal I dana pihak ketiga di BACA hanya Rp 2,6 triliun. "Jika ada perbedaan data dengan para nasabah, ya, silahkan dicek lagi data mereka," ujarnya. Ia menambahkan, pemegang saham pengendali BACA, Danny Nugroho, tidak terkait grup Bakrie. "Beliau pengusaha biasa asal Solo," ujarnya. (Kun Wahyu Winasis, Anna Suci Perwitasari, Ruisa Khoiriyah/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com