Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecahan Rp 10.000 Bakal Ditarik

Kompas.com - 20/07/2010, 13:54 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Uang lembaran pecahan Rp 10.000 lama sebanyak Rp 6,9 triliun yang mulai diedarkan pada tahun emisi 2005 segera ditarik secara bertahap oleh Bank Indonesia.

Penarikan dilakukan setelah uang lembaran Rp 10.000 baru secara resmi diluncurkan oleh pejabat Gubernur BI, Darmin Nasution, di hadapan Wakil Presiden Boediono di Kantor BI di Jalan Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/7/2010) sore. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi Djohansyah kepada Kompas di Bandung saat dihubungi pada Selasa siang melalui telepon selulernya.

"Sejak diedarkan tahun 2005, uang lembaran pecahan Rp 10.000 yang diedarkan sudah mencapai nominal Rp 6,9 triliun sampai sekarang ini," ucap Difi.

Menurut Difi, dengan akan beredarnya uang pecahan lembaran Rp 10.000 baru per Selasa sore ini, uang lama lembaran Rp 10.000 akan segera ditarik secara bertahap. "Penarikan secara bertahap artinya dilakukan secara alami, seperti penukaran kepada BI atau melalui transaksi lainnya," papar Difi.

Ia juga mengatakan, uang lembaran pecahan Rp 10.000 desain baru yang akan diedarkan BI sejak Selasa sore nanti mencapai 800 juta lembar dengan nilai Rp 8,2 triliun. Menurut Difi, uang Rp 10.000 tahun emisi (TE) 2005 yang resmi beredar sore ini memiliki ungu kebiruan dengan penambahan unsur pengaman cetakan berwarna pelangi.

Menurut sumber Kompas di BI, desain uang lembaran pecahan Rp 10.000 berbentuk lingkaran dengan perubahan blind code dan penggantian tinta OVI. "Tinta OVI berupa segi delapan yang berubah warna dari hijau menjadi biru apabila dilihat dari sudut pandang berbeda. Misalnya, jika dilihat dari kanan bawah uang sekarang," tuturnya.

Disebutkan, elemen desain utama adalah tetap. Maksudnya, bahan uang, gambar utama, dan ukuran uang tidak berubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

    Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

    Spend Smart
    Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

    Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

    Earn Smart
    Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

    Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

    Earn Smart
    BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

    BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

    Whats New
    Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

    Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

    Whats New
    CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

    CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

    Whats New
    Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

    Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

    Earn Smart
    HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

    HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Whats New
    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    Rilis
    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Whats New
    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Whats New
    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

    Whats New
    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com