JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia bergerak di pasar domestik. Hanya sekitar 26 persen yang sudah melakukan perdagangan internasional.
Survei HSBC kepada 300 UKM Indonesia secara random menunjukkan peningkatan jumlah UKM yang ingin melakukan perdagangan internasional dalam dua tahun ke depan. "Dalam dua tahun mendatang, 32 persen UKM Indonesia berencana untuk melakukan perdagangan internasional," tutur Senior Vice President Business Banking HSBC Indonesia Winarti W di Penang Bistro Resto, Senin (26/7/2010).
Rencana ini, menurut Winarti, didorong oleh optimistisme yang muncul terhadap pertumbuhan ekonomi global, terutama negara-negara di kawasan Asia. Survei mendapatkan, UKM dengan total aset dalam rentang Rp 1 miliar hingga 10 miliar berencana untuk melakukan ekspansi atas bisnis mereka.
"Tentu mereka ingin mendapatkan penghasilan lebih dan untuk lebih membuka pasar," tambahnya.
Namun, niat ekspansi ini juga disertai dengan kekhawatiran. Para penggiat UKM khawatir dengan persoalan regulasi lokal dan kompleksitas hukum dan pasar internasional di negara yang dituju. Kekhawatiran ini juga dirasakan oleh mereka yang sudah memasuki perdagangan internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.