Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Valas Swasta ke Asing 15,7 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 11/08/2010, 19:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sektor swasta mulai giat menggalang utang valas ke kreditur di luar negeri seiring kian menggeliatnya kegiatan ekonomi pasca-gulungan krisis tahun 2008.

Hal ini tecermin dari peningkatan nilai komitmen pinjaman luar negeri swasta pada semester satu 2010. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sampai semester I 2010, akumulasi perolehan komitmen utang valas baru oleh sektor swasta sudah meningkat 92,4 persen atau senilai 15,7 miliar dollar AS.

Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah menuturkan, kenaikan nilai komitmen utang valas tersebut terlihat cukup signifikan karena tahun 2009 terjadi kontraksi akibat terjadinya krisis subprime mortgage di kawasan AS dan Eropa. "Kini perolehan komitmen baru sudah melebihi nilai di semester I 2008 sebelum krisis finansial global. Ketika itu, nilai komitmen utang luar negeri swasta sebesar 14,8 miliar dollar AS," ungkapnya, Rabu (11/8/2010).

Dari nilai komitmen baru sebesar 15,7 miliar dollar AS tersebut, sebagian besar adalah dari sektor pertambangan dan penggalian serta sektor listrik, gas, dan air bersih. Kenaikan di sektor-sektor tersebut mencapai masing-masing sebesar 404,6 persen dan 121,4 persen bila dibandingkan dengan tahun 2009. "Ini karena permintaan batu bara, terutama dari China dan India, terus naik," kata Difi.

Sebagian besar utang valas dari perbankan luar negeri tersebut adalah kredit modal kerja berupa instrumen trade financing. Bila menilik dari kelompok kreditur, sebanyak 64,6 persen utang valas swasta diperoleh dari kreditur yang bukan afiliasinya. Adapun pinjaman dari kreditur terafiliasi dan induk mencapai 35,4 persen. (Ruisa Khoiriyah/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Whats New
Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com