THR Harus Segera Dibayarkan

TERNATE, KOMPAS.com - Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn meminta kepada para pengusaha di daerah ini untuk membayar THR kepada karyawannya lebih awal agar karyawan bisa memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan pada Lebaran nanti.

Permintaan Gubernur Malut tersebut disampaikan melalui Kabiro Humas dan Protokoler Setda Provinsi Malut, Abu Bakar Abdullah, Rabu (25/8/2010) menyusul adanya kebiasaan pengusaha yang memberikan THR menjelang Lebaran.

Pengusaha di Malut juga diminta memberikan THR kepada karyawan sesuai ketentuan yakni sebesar satu bulan gaji dan tidak boleh diberikan dalam bentuk barang seperti paket sembako atau barang lainnya.

"Gubernur Malut menghimbau kepada seluruh instansi terkait, baik di provinsi maupun kabupaten/kota untuk melakukan pengusaha terhadap semua perusahaan di wilayah masing-masing, khususnya dalam pembayaran THR," kata Abu Bakar.

Pembayaran THR kepada karyawan merupakan kewajiban perusahaan, oleh karena itu tidak ada alasan bagi perusahaan untuk tidak melaksanakan kewajibannya itu, terutama bagi perusahaan yang aktivitas usahanya berjalan normal.

Gubernur Malut juga mengingatkan kepada para pejabat di Malut, baik di lingkup pemprov maupun kabupaten/kota untuk tidak menerima parcel atau hadiah apa pun dari pengusaha pada Ramadan ini.

Kalau ada pengusaha yang ingin memberikan parsel kepada pejabat maka pejabat harus mengarahkan sipengusaha untuk mengalihkannya kepada yang lebih berhak, misalnya, kaum fakir miskin atau anak yatim piatu.

Menurut Abu Bakar, Gubernur sangat mengharapkan partisipasi dari masyarakat di daerah ini untuk ikut mengawasi kemungkinan adanya pejabat yang menerima parzel atau hadiah lainnya dari pengusaha pada Ramadhan ini.

Kalau masyarakat ada yang melihat pejabat menerima parsel dari pengusaha diminta segera melaporkannya kepada Gubernur Malut atau melalui Biro Humas dan Protokoler Setdaprov Malut. Pejabat bersangkutan pasti akan dikenai sanksi tegas.

Para pengusaha di Malut sering memberikan parsel kepada pejabat setiap Ramadhan sebagai bentuk rasa terima kasih atas berbagai keuntungan yang diperoleh si pengusaha dari pejabat, misalnya dalam hal proyek.