Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Banyak yang Disisakan dari THR?

Kompas.com - 26/08/2010, 21:44 WIB

Ketersediaan dana untuk menopang tambahan pengeluaran kita kumpulkan di akun ini dan bisa kita belanjakan menjelang Lebaran. Dengan adanya akun khusus ini, kita juga tidak perlu repot-repot untuk menghitung besarnya alokasi pengeluaran tambahan yang boleh dilakukan menjelang Lebaran karena akun ini memang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. 

Nah, lalu bagaimana dengan pendapatan tambahan berupa THR? Dari sisi perencanaan keuangan, jenis pendapatan tambahan ini adalah golongan pendapatan non-rutin. Pendapatan non-rutin jelas tidak boleh dipergunakan untuk menopang total pengeluaran rutin kita. Pengeluaran tambahan menjelang Hari Raya adalah pengeluaran rutin tahunan kita.

Pendapatan tambahan ini seharusnya kita alokasikan untuk menambah pos investasi atau memperkuat dana darurat yang kita miliki. Dengan meningkatnya pos investasi, hal itu berarti meningkatkan pendapatan pasif kita pada masa yang akan datang. Akibatnya kita lebih memiliki keleluasaan (bahkan kebebasan) finansial pada masa yang akan datang. Jangan lupa dana darurat mutlak harus kita persiapkan.

Patokan sederhana besarnya dana darurat yang kita harus miliki adalah minimal 5 kali total pengeluaran bulanan kita untuk tiap anggota keluarga yang menjadi tanggungan kita. Dengan demikian, bila kita sudah menikah dan memiliki 2 anak, maka total minimal besarnya dana darurat yang harus kita miliki adalah 20 kali total pengeluaran bulanan kita.

Sesuai dengan namanya, dana darurat digunakan untuk menopang pengeluaran darurat dan jelas bahwa pengeluaran tambahan menjelang Lebaran bukan termasuk kategori pengeluaran darurat. Pengeluaran menjelang Lebaran adalah pengeluaran siklikal (rutin tahunan) yang sudah pasti dan bisa diprediksi, baik waktu maupun besarannya yang harus kita persiapan lebih awal.

Semoga Anda bisa merencanakan keuangan dengan lebih bijaksana. Selamat menjalankan ibadah puasa. Mohon maaf lahir dan batin.

Harris Turino Faculty Member Prasetiya Mulya Business School, Pelaku Bisnis, Pengamat Pasar Modal dan Doktor Stratejik Manajemen Universitas Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com