Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enny, Galang Istri Nelayan Menjala Kesejahteraan

Kompas.com - 03/09/2010, 15:11 WIB

KOMPAS.com - Pelelangan ikan di Makassar adalah daerah kekuasaan tengkulak, atau punggawa dalam istilah setempat. Untuk sekadar masuk ke dalam, orang setidaknya harus membayar Rp 150.000. Itu sebabnya Nuraeny sempat kena semprot ketika ia hendak membeli ikan langsung dari nelayan di luar pelelangan. Para punggawa mengatakan bahwa nelayan akan kesulitan mendapatkan pembayaran bila menjual ikan ke Koperasi Wanita Nelayan Fatimah Az-Zahra bentukan Nuraeny bakal lama menerima pembayaran Bahkan, ia juga dituduh hendak memperkaya diri sendiri. “Mereka marah karena tak mengerti,” kata Nuraeny, 42 tahun, yang biasa disapa Enny.

Enny tak mau berhadap-hadapan langsung. Ia memilih membeli dari istri-istri nelayan. Dengan cara ini, ia mendapatkan bahan baku untuk produk kulinernya seperti abon ikan, pastel abon, bandeng tulang lunak, dan krupuk ikan. Secara bersamaan, para sawi—buruh nelayan—juga beroleh penghasilan lebih karena sekalipun tengkulak membayar cepat, paling besar mereka hanya mendapatkan Rp 20.000 per hari.

Silang jalan dengan tengkulak adalah salah satu cerita lama Koperasi Fatimah. Sekarang, kalau pesanan banyak, Enny tak ragu masuk ke pelelangan dan membeli ikan di sana.

Resminya, koperasi yang mengambil nama putri Nabi Muhammad SAW ini berdiri pada 2007. Namun, cikal bakalnya muncul sejak 1994. Yang mengawalinya justru cerita duka. Suami Enny, seorang pegawai BUMN, meninggal dunia pada tahun itu. Ditinggal dengan tiga anak yang masih kecil, Enny yang semula ibu rumah tangga mau tak mau memutar otak untuk mendapatkan penghasilan.

Untuk melamar pekerjaan ke kantor-kantor ia merasa tak cukup percaya diri sekalipun mengantongi ijazah Sarjana Sospol dari Universitas Hasanudin, Makassar. Apa lagi, ia merasa tidak nyaman bila harus terlalu sering meninggalkan buah hatinya. Maka, ia pun belajar keterampilan membuat makanan dari hasil laut dan kemudian menjualnya.

Apa yang dilakukan Enny menarik perhatian para tetangganya, istri-istri nelayan di Kelurahan Pattingaloan, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar. Mereka mengeluhkan nasib mereka. Jika musim hujan, misalnya, suami mereka tidak bisa melaut.

Kalaupun melaut, hasilnya sedikit sedangkan mereka sendiri tidak bekerja sehingga kehidupan mereka memprihatinkan. Kebiasaan keluarga nelayan setempat mengadu ini sebetulnya sudah dimulai semasa mendiang suami Enny hidup karena yang bersangkutan ditokohkan di sana. “Ternyata curhat ini berlanjut,” kata Enny yang menjabat Ketua RT di kampungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com