Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Subsidi BBM 2010 Akan Diperbesar

Kompas.com - 23/09/2010, 10:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah bakal menambah kuota subsidi bahan bakar minyak (BBM) tahun 2010. Sebab, sisa BBM bersubsidi diperkirakan tidak akan mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun ini.

Asal tahu saja, kuota BBM bersubsidi 2010 ini mencapai 36,5 juta kiloliter (KL). Namun, sampai akhir Agustus lalu, sudah terpakai sebanyak 25,16 juta KL atau tersisa sekitar 11,35 juta KL. Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi (Migas) memperkirakan, penggunaan BBM bersubsidi bisa mencapai 38 juta KL hingga 39 juta KL.

Evita Legowo, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menjelaskan, ada peluang bagi pemerintah untuk menambah kuota BBM subsidi. Bahkan, cara tersebut bisa dilakukan tanpa mengubah anggaran subsidi. "Anggaran subsidi BBM tetap, tapi kuotanya bisa dinaikkan," kata Evita, saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR.

Hanya saja, Evita enggan menjelaskan lebih detail. Namun, kemungkinan caranya adalah dengan memanfaatkan sisa anggaran karena perbedaan harga minyak di APBN dengan harga di pasar. Catatan saja, harga patokan di APBN 80 dollar AS per barrel. Sementara harga rata-rata di pasar pada tahun ini hanya 77 dollar AS per barrel.

Rencana ini mendapat dukungan dari Komisi VII DPR. Bahkan, Komisi VII juga memasukkan rencana tersebut sebagai catatan rapat. Selain itu, Komisi VII meminta agar Kementerian ESDM memperjelas rencana tersebut. "Nanti akan dibahas lebih lanjut saat rapat kerja dengan Menteri ESDM," kata Teuku Riefky Harsa, Ketua Komisi VII. (Kontan/Adi Wikanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com