Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghentian Pengiriman TKI Bukan Solusi

Kompas.com - 24/09/2010, 13:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penghentian pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia bukanlah solusi yang menjawab persoalan banyaknya pekerja migran Indonesia di Malaysia yang mengalami tindakan kekerasan/penganiayaan.

Indonesia harus membuat mekanisme perlindungan yang kuat terhadap pekerja migran Indonesia. "Penghentian pengiriman TKI karena banyaknya problem-problem sebetulnya tidaklah menjawab akar masalah. Harus ada perbaikan revolusi kebijakan yang serius," ucap Yuniyanti Chuzaifah, Ketua Komnas Perempuan, dalam konferensi pers "Perlindungan bagi Perempuan Pekerja Migran Indonesia adalah Tanggung Jawab Negara", Jumat (24/9/2010) di Kantor Komnas Perempuan, Jakarta.

Menurut Yuni, upaya pemerintah untuk melindungi pekerja migran sudah ada, tetapi Pemerintah Indonesia harus membuat kebijakan perlindungan yang lebih sistemik dan sistematis, melihat pada akar permasalahan.

Melihat permasalahan pada cakupan yang lebih luas, seperti kultural, politik, dan ekonomi, karena selama ini pemerintah membuat kebijakan yang bersifat reaktif dan bersifat temporer. "Sebuah negara baru bisa memberikan perlindungan kepada buruh migran, sepanjang negara tersebut sudah siap mempunyai perlindungan yang baik. Selain itu, negara tersebut juga harus mempunyai diplomasi yang kuat," tuturnya.

Yuni memaparkan, Indonesia harus membuat kebijakan berdasarkan data-data yang otentik mengenai TKI dan bukan pada asumsi-asumsi. Karena selama ini, cara melihat para migran Indonesia lebih berdasarkan asumsi. Ambil contoh, karena berpendidikan rendah, banyak kasus kekerasan terjadi pada buruh migran Indonesia. "Apakah iya tidak ber-skill? Apakah jangan-jangan paradigma kita yang salah? Padahal, mereka adalah orang yang sangat bagus mengasuh anak dan jujur," jelasnya.

Pemerintah perlu memenuhi tanggung jawabnya untuk menyediakan perlindungan bagi warga negara dan mengatur migrasi yang aman, lanjutnya menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com