Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2010, 08:40 WIB

Lonjakan saham BMRI masih terkait dengan disetujuinya rencana BMRI untuk menerbitkan saham baru alias rights issue. Beberapa waktu lalu, rencana ini disetujui oleh DPR. Menurut Presiden Direktur Bank Mandiri Zulkifli Zaini, rencananya rights issue bakal dihelat pada Desember tahun ini atau Febuari 2011.

Rabu (29/9/2010): 1. Saham PT Timah (TINS) sempat melonjak tajam ke level Rp 2.901. Jika dihitung, ada kenaikan sebesar 4,5 persen. Namun, pada pukul 10.55, saham TINS berada di posisi Rp 2.850 atau naik 2,7 persen.

Saham TINS diburu investor akibat naiknya harga timah di pasar internasional. Asal tahu saja, data Bloomberg menunjukkan, kontrak harga timah untuk pengantaran tiga bulan ke depan naik 1,5 persen menjadi 24.000 dollar AS per metric ton di London kemarin. Ini merupakan penutupan harga timah tertinggi sejak 27 Mei 2008.

2. Salah satu saham konstruksi yang menjadi incaran investor hari ini adalah PT Bakrie Development Tbk (ELTY). Pada pukul 10.45, saham ELTY naik 1,95 persen menjadi Rp 157.

Penyebab lonjakan saham ini terkait rencana anak usaha ELTY, PT Bakrie Toll Road untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun. Seperti yang diberitakan sebelumnya, dana hasil obligasi itu rencananya bakal digunakan untuk membiayai proyek jalan tol dan refinancing utang yang akan jatuh tempo. Rencananya, ELTY akan melaksanakan seleksi penjamin emisi penerbitan obligasi tersebut pada akhir 2010.

Kamis (30/9/2010): 1. Saham PT Akasha Wira International (ADES) kembali terbang tinggi. Pada penutupan Kamis (30/9/2010), saham ADES ditutup pada level Rp 2.350 atau naik 25 persen.

Jika dilihat, pada 30 Agustus, saham ADES masih berada di posisi Rp 670. Dengan demikian, dalam sebulan terakhir, saham ini sudah terbang hingga 250 persen lebih. Kenaikan saham terjadi mulai 22 September lalu dengan harga ADES ditutup pada posisi Rp 970. Pada hari yang sama, 82 persen pemegang saham minoritas ADES setuju untuk menjual sahamnya kepada manajemen AQUA seharga Rp 500.000. Sejak saat itu, harga saham perusahaan air mineral ini terus melambung.

2. Saham PT Petrosea (PTRO) melonjak ke level tertinggi dalam 19 tahun. Pemicu terjadinya kenaikan saham emiten jasa pertambangan ini adalah terkait rencana PT Indika Energy (INDY) untuk menjual kembali 18,5 persen saham PTRO ke publik.

INDY mengakuisisi saham PTRO melalui tender offer yang berlangsung tahun lalu. Kabarnya, INDY sudah menunjuk PT Macquarie Capital Securities dan PT Citigroup Securities Indonesia untuk mengatur penjualan saham tersebut.

Rumor ini membuat investor ramai-ramai memburu saham PTRO. Catatan saja, pada pukul 10.18, saham PTRO melonjak 20 persen atau Rp 4.600 dan bertengger di level Rp 27.600.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com