Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya untuk Turunkan Suku Bunga

Kompas.com - 19/10/2010, 08:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat ini arus modal jangka pendek yang masuk ke Indonesia relatif deras. Apresiasi rupiah pun relatif tinggi di antara mata uang lain. Seharusnya, momentum ini dapat dimanfaatkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga. Penurunan suku bunga akan menggerakkan sektor riil.

Pendapat itu disampaikan Dradjad Wibowo dari Sustainable Development Indonesia di Jakarta, Senin (18/10/2010). ”Tingginya lending rate (bunga pinjaman) merupakan salah satu biaya tinggi Indonesia. Ini menjadi faktor penekan daya saing Indonesia,” kata dia.

Saat ini, menurut Bank Dunia, suku bunga kredit di Indonesia 13,6 persen, suku bunga simpanan 8,5 persen, dan rentang suku bunga 5,1 persen. Di China, suku bunga kredit 5,3 persen, suku bunga simpanan 2,3 persen, dan rentang suku bunga 3,1 persen.

Selain dari selisih bunga, kata Dradjad, keuntungan kompetitif China dibanding Indonesia didapat dari kurs. Ini karena rupiah menguat sekitar 5 persen lebih tinggi ketimbang yuan China.

Oleh karena itu, BI secara bertahap perlu menurunkan BI Rate (suku bunga acuan), termasuk suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Selain itu, Kementerian Keuangan juga perlu menurunkan imbal hasil Surat Berharga Negara.

Menurut Kepala Ekonom Bank Mandiri Mirza Adityaswara, suku bunga yang rendah belum tentu menaikkan perekonomian. Jepang, misalnya, memiliki suku bunga kurang dari 1 persen. ”Tapi, ekonominya tidak juga bergerak naik,” kata dia. (IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com