Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lippo Karawaci Akusisi Rumah Sakit di Jambi

Kompas.com - 03/11/2010, 19:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) hari ini mengumumkan telah mengakuisisi sebuah rumah sakit terkemuka di Jambi dengan investasi sebesar US$18 juta karena melihat rumah sakit ini mendominasi dearah Sumatera Timur yang kaya sumber daya alam.

Akuisisi ini akan lebih mendorong dan meningkatkan strategi rumah sakit serta lebih memperluas jaringan nasionalnya. Investasi ini akan menggunakan dana dari sumber kas internal LPKR.   Berdasarkan kesepakatan tersebut, LPKR memperoleh 83 persen kepemilikan dan akan mengendalikan rumah sakit swasta ternama di kota Jambi ini, dan juga sekaligus berinvestasi dalam peralatan medis tambahan yang nantinya akan sangat mengubah kualitas layanan kesehatan di daerah tersebut. Investasi ini akan mencakup peralatan mutakhir 1.5 Tesla MRI, 64-slice CT-Scan, Cath-Lab dan mesin Ultrasound 4D yang baru.   Tujuan akuisisi ini adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat yang saat ini mencari layanan kesehatan dengan melintasi Selat Malaka menuju Singapura. Hal ini akan meningkatkan kualitas hidup dengan menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas internasional dengan biaya yang efisien.   Rumah sakit yang telah di-upgrade ini akan memiliki 105 tempat tidur, 24 Out-Patient suites, 3 Operating Theatre, serta spesialisasi di bidang Syaraf, Kardiologi, Ortopedik, Hemodialisa, Kemoterapi yang terhubung dengan MRCCC, serta Trauma Darurat.   Berlokasi di jalan protokol utama di Jambi dan hanya lima menit dari bandara, rumah sakit ini siap melayani masyarakat Jambi dan daerah sekitarnya dengan menjangkau 1,2 juta orang untuk daerah metropolitan yang lebih luas. Tanah, dengan ruang yang luas untuk ekspansi selanjutnya serta bangunannya dimiliki oleh rumah sakit.   LPKR mengharapkan setelah dilakukan perombakan dan peningkatan, rumah sakit ini akan diperkenalkan kepada pasar di bawah nama dan manajemen ‘Siloam Hospitals’ yang terkenal pada Januari 2011.   Dari rumah sakit baru ini LPKR mengharapkan kenaikan pendapatan pada tahun 2011 sebesar lima persen. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit kelima dalam jaringan Siloam Hospitals.   LPKR juga mengumumkan bahwa saat ini sedang dalam tahap akhir akuisisi rumah sakit lainnya yang diharapkan akan diumumkan dalam waktu satu bulan.   MRCCC

Selain itu, LPKR sedang dalam tahap persiapan terakhir untuk pembukaan rumah sakit andalannya yang berlokasi di pusat Jakarta, yaitu The MRCCC Cancer Hospital (Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center) pada pertengahan Desember 2010.   LPKR berharap untuk menutup tahun ini dengan menambah tiga rumah sakit menjadi tujuh rumah sakit dalam jaringannya, dan menjadi kelompok rumah sakit swasta terbesar di Indonesia. Pendapatan rumah sakit pada tahun 2011 diharapkan akan meningkat lebih dari 35 persen.   Baru-baru ini LPKR mengumumkan bahwa Perseroan bermaksud meningkatkan divisi Siloam sebesar 4 kali lipat menjadi 25 rumah sakit dan memberikan pendapatan tahunan sebesar US$500 juta dalam lima tahun sebagai kontribusinya bagi transformasi sosial Indonesia dalam meningkatkan standar dan kualitas hidup masyarakat.   Akuisisi ini merupakan bukti lebih lanjut dari komitmen Siloam Hospitals dalam menyampaikan visi Perseroan untuk menjangkau dan menciptakan aksesbilitas bagi layanan yang kritis dan penting bersama dengan keahlian berkualitas internasional bagi masyarakat Sumatera Timur, untuk menyediakan layanan kesehatan, diagnosa dan teknologi terdepan yang saat ini belum tersedia di daerah tersebut. Dan selanjutnya akan menyediakan perawatan yang terjangkau yang dekat dengan tempat tinggal bagi wilayah kaya Indonesia.   Rumah sakit ini akan mengubah konfigurasi layanan untuk wilayah tersebut, menciptakan akses dan layanan yang terjangkau, termasuk sistem mutu klinis dan internal terdepan.   Pada Rabu, 27 Oktober 2010 kelompok layanan kesehatan kelas dunia Frost & Sullivan dari Amerika Serikat menganugerahkan Siloam Hospitals Group penghargaan Frost & Sullivan Healthcare Services Provider of the Year 2010 untuk kategori Best Practices.   Didirikan tahun 1996, Siloam Hospitals Group merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh LPKR dan merupakan kelompok rumah sakit swasta terbesar dan paling menonjol di Indonesia, dengan memiliki jaringan lima rumah sakit umum dan rumah sakit spesialis di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, dan Jambi.   Siloam melayani masyarakat kelas menengah Indonesia dan memiliki lebih dari 2.000 dokter, perawat dan tenaga medis yang melayani lebih dari satu juta pasien setiap tahunnya.   Siloam terkenal dengan keunggulan medis dan klinis. Rumah sakit utamanya merupakan rumah sakit internasional pertama dan satu-satunya di Indonesia dan juga satu dari dua puluh rumah sakit di Asia Tenggara yang mendapat akreditasi dari Joint Commission International (JCI) dari Amerika Serikat.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah mengumumkan bahwa hanya rumah sakit yang mendapat akreditasi dari JCI yang diizinkan menggunakan nama ‘Rumah Sakit Internasional”. Akreditasi JCI merupakan pengakuan dunia untuk kualitas dan standar pelayanan kesehatan berskala internasional di industrinya.   Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) milik Siloam juga akan menjadi rumah sakit pengobatan kanker terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di Asia.

Siloam merupakan satu-satunya kelompok rumah sakit yang terintegrasi dengan riset (melalui Mochtar Riady Institute of Nanotechnology – MRIN) dan pendidikan (melalui Universitas Pelita Harapan - Medical School and School of Nursing) untuk memberikan perawatan mutakhir melalui penelitian dan pasokan sumber daya manusia yang penting bagi pengembangan rumah sakit yang ada serta ekspansi di masa mendatang.

Semua rumah sakit Siloam dilengkapi dengan peralatan tercanggih dan memiliki kerjasama dengan lembaga bereputasi internasional untuk memberikan perawatan klinis modern dan evidence based.   Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya merasa optimis, “Kami berharap penambahan tiga rumah sakit sebelum akhir tahun akan memperkuat strategi pertumbuhan Perseroan yang akan menambah value bagi kepentingan para pemegang saham. Kami bermaksud mengejar akuisisi lainnya dan membangun rumah sakit-rumah sakit baru untuk mencapai pendapatan tahunan rumah sakit sebesar US$500 juta dalam lima tahun."

"Untuk Jambi, kami sangat senang dengan kesempatan untuk dapat berkontribusi dalam transformasi sosial. Investasi ini hanyalah awal dari rencana pertumbuhan intensif kami  untuk memperluas jangkauan nasional yang dimiliki. Dengan lebih dari dua atau tiga akuisisi, ekspansi transformasi kami akan menjadi campuran dari perkembangan lapangan hijau. Kami memiliki 20 rumah sakit dalam jaringan dimana tidak akan ragu untuk mengakuisisi rumah sakit-rumah sakit lainnya, ketika kesempatan itu datang," kata Ketut.   Siloam Hospitals Group juga mengembangkan kemampuan intelektual dan teknik dengan berinvestasi pada sumber daya manusia yang andal, teknologi baru, termasuk sistem informasi yang canggih serta sistem manajemen operasional yang inovatif.

Hal ini ditunjukkan dengan pembentukan “Medical Sciences Group” yang menciptakan sinergi dengan Mochtar Riady Institute of Nanotechnology (MRIN) dan Universitas Pelita Harapan School of Medicine and School of Nursing, yang menyediakan tenaga medis yang cakap yang dibutuhkan oleh Siloam Hospitals Group dan masyarakat Indonesia.

LPKR berada di garis terdepan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan proyeksi pertumbuhan melebihi enam persen per tahun. Hal ini tercermin dari kinerja yang kuat di seluruh unit strategis Perseroan.

Dengan pendapatan per kapita yang akan melewati US$3.000 per tahun, penjualan residensial/township akan sangat menjanjikan, dan meningkatnya permintaan akan layanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia akan mendorong pertumbuhan kelompok rumah sakit Perseroan.   Meningkatnya investasi dan infrastruktur, deregulasi, dan desentralisasi pertumbuhan ke daerah telah mendorong pertumbuhan riil PDB lebih dari 6 persen per tahun. Pendapatan per kapita sekarang siap untuk melewati US$3.000 per tahun dalam 12 bulan ke depan, menciptakan pertumbuhan yang didorong oleh konsumsi.   Sektor properti Indonesia akan menjadi proxy yang sangat baik bagi pertumbuhan Indonesia, dengan proyeksi jauh melebihi pertumbuhan rata-rata GDP nasional. Di sektor properti yang terfragmentasi, hanya segelintir perusahaan properti yang mampu menjawab tantangan dan peluang. Lippo Karawaci, dengan visi, profesionalisme, semangat kewirausahaan, dan divisi usaha yang solid telah memimpin di garis depan perkembangan positif ini.   LPKR mengharapkan pencapaian kuartal keempat 2010 yang solid, serta pendapatan dari proyek-proyek dan laba bersih pada akhir 31 Desember 2010 akan mencapai Rp3 triliun dan Rp524 miliar, masing-masing meningkat 17 persen dan 35 persen dibandingkan 2009. Nilai ini sebanding dengan laba bersih Rp30,29 per saham.   Seluruh divisi usaha LPKR mencatatkan pertumbuhan yang memuaskan pada kuartal ketiga dengan kinerja luar biasa di divisi usaha residensial/township dimana pendapatan meningkat sebesar 50,5 persen menjadi Rp352,7 miliar. Pendapatan divisi rumah sakit naik 12,5 persen sedangkan bisnis retail mall menorehkan peningkatan pendapatan sebesar 15 persen. 

Meskipun masih merupakan bagian yang relatif kecil dalam group LPKR, divisi manajemen aset mencatat kenaikan 63 persen dari pendapatan management fee. Pendapatan recurring LPKR terus meningkat dan merupakan 52 persen dari total pendapatan Perseroan pada kuartal ini.   LPKR adalah perusahaan properti terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah aset, pendapatan, laba bersih dan kapitalisasi pasar, diperkuat dengan landbank yang luas dan basis pendapatan recurring yang kuat. Divisi usaha LPKR meliputi Residential/Township, Retail Malls, Hospitals, Hotels dan Asset Management. LPKR tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 11 triliun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com