Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nabung Rp 172 Juta dengan Uang Palsu

Kompas.com - 27/11/2010, 09:25 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Santoso (55) memang nekat. Warga Jalan R Syamsudin SH Nomor 8, Gunung Parang, Cikole, Sukabumi, Jawa Barat, ini membuka tabungan dengan menyetor uang palsu. Tidak tanggung-tanggung, jumlah uang palsu yang disetornya Rp 172,3 juta!

Diperoleh keterangan, pada Kamis (25/11/2010) pagi Bank Rakyat Indonesia, Jalan Dewi Sartika, Kota Bogor, kedatangan seorang laki-laki yang menenteng tas plastik hitam. Laki-laki yang kemudian diketahui bernama Santoso itu hendak membuka tabungan.

Teller BRI bernama Gina Gistinandar dengan ramah melayani calon nasabah itu. Namun, dia kaget ketika memeriksa tumpukan uang pecahan Rp 100.000 itu. Pasalnya, uang tersebut tidak memancarkan cahaya dan gambar airnya tidak terlihat ketika disorot dengan sinar ultraviolet. Setelah yakin bahwa uang tersebut palsu, diam-diam Gina meminta staf lainnya melapor ke polisi.

Tak lama kemudian polisi datang. Santoso pun hanya bisa pasrah ketika ditangkap.

"Saya hanya disuruh teman. Itu orangnya sedang menunggu di mobil. Namanya Madrol," kata Santoso.

Polisi pun bergegas ke halaman parkir bank dan meringkus Madrol, yang saat itu ditemani sopirnya, Tantomy. Keduanya kemudian digelandang bersama Santoso ke Mapolres Kota Bogor di Jalan Kapten Muslihat.

Kepada penyidik, Mandrol mengatakan bahwa uang tersebut adalah uang pembayaran barang dari rekanan bisnis. Warga Jalan Kuta Indah 107, RT 18 RW 07 Kelapagading Barat, Jakarta Utara, itu mengaku tidak mengetahui bahwa uang tersebut palsu.

Ditemui saat membuat laporan di Mapolres Kota Bogor, Gina menuturkan, awalnya dia sama sekali tidak curiga karena penampilan Santoso menyakinkan. Namun, sesuai dengan standar operasional di BRI, dia memeriksa uang yang disetorkan Santoso itu.

Ketika meneliti tumpukan uang tersebut, Gina mulai curiga. Pasalnya, warna uang itu agak luntur dan baunya berbeda dengan uang umumnya. Keyakinannya bahwa uang itu palsu bertambah ketika dia memeriksanya dengan sinar ultraviolet.

"Saya kemudian melaporkan hal itu ke atasan, yang kemudian menyuruh staf keamanan melapor ke polisi," kata Gina didampingi Manajer Operasional BRI Letna Syafrudin.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kota Bogor Ajun Komisaris  Indra Gunawan mengatakan, pihaknya masih mengembangkan pengusutan kasus tersebut. Sejauh ini pihaknya masih menyelidiki apakah ketiga orang yang diamankan adalah pelaku pemalsuan uang, pelaku penipuan menggunakan uang palsu, atau justru merupakan korban.

"Kalau benar mereka pelaku pemalsuan, apakah senekat itu menyetorkan upal (uang palsu) sebanyak itu ke bank. Tetapi, untuk membuktikannya kami masih melakukan pengembangan dan memeriksa sejumlah saksi," ujarnya kepada wartawan.

Terkait dengan pengakuan ketiga orang tersebut yang mengatakan bahwa mereka adalah korban penipuan, Indra Gunawan mengatakan, pihaknya akan menelusuri hal itu.

"Itu, kan, baru pengakuan yang bersangkutan. Kami masih mengembangkan pengusutan kasus ini, untuk mengetahui siapa pemilik sebenarnya upal ini," ujarnya. (Soewidia Henaldi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com