Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konversi BBG Lebih Obyektif

Kompas.com - 08/12/2010, 13:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Konversi konsumsi energi dari BBM ke BBG dinilai lebih tepat ketimbang melarang pemakaian BBM bersubsidi bagi kendaraan pelat hitam. Pasalnya, pengalihan ini bisa mengurangi beban konsumsi energi rakyat karena harga gas yang lebih ekonomis. Selain itu, Indonesia juga dikenal sebagai negeri kaya gas.

"Kalau pemerintah mau, pengalihan energi harusnya diprogram lebih baik lagi. Ini jadi satu-satunya solusi yang tepat untuk mengurangi beban pengeluaran pemerintah," ujar Satya W Yudha, anggota Komisi VII dari Fraksi Golkar, kepada Kompas.com, hari ini.

Tahun depan, pemerintah dan DPR telah menyepakati kuota BBM bersubsidi 38,5 juta kiloliter. Kuota ini diperkirakan bakal mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia selama 2011 asalkan diimbangi dengan pemakaian bahan bakar alternatif (semisal BBG), walau jumlahnya tidak banyak. Hitung-hitung, hal ini sebagai sosialisasi awal.

Tidak seperti tahun ini, kuota bahan bakar sudah ditentukan 36 juta kiloliter dan ternyata asupan konsumsinya melebihi kuota. Pemerintah harus mencari tambahan 1 juta kiloliter-2 juta kiloliter untuk mencukupi kebutuhan sampai akhir tahun ini.

Satya melanjutkan, penggunaan BBG masih sangat minim. Dari semua kendaraan, baru transjakarta yang efektif dan konsisten memakainya. Sementara itu, taksi dan angkutan umum yang lain masih terkesan setengah-setengah.

Seperti diketahui, salah satu kendala utama belum efektifnya penggunaan BBG pada kendaraan adalah minimnya pusat pengisian bahan bakar di Indonesia. Kemudian, ada rasa traumatis dari konsumen kalau BBG gampang meledak. Kendala ini sampai sekarang masih belum bisa dituntaskan pemerintah.

"Coba semua angkutan umum kita menggunakan gas. Dari kuota (BBM subsidi) yang ditetapkan tahun depan bisa lebih kecil konsumsinya. Kalau pemerintah keinginannya kuat, semua kendala bisa diselesaikan," ujar Satya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com