Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Daerah agar Pantau Pengirim TKI

Kompas.com - 15/12/2010, 03:41 WIB

Sidoarjo, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta gubernur, wali kota, dan bupati mengunjungi perusahaan-perusahaan penempatan tenaga kerja Indonesia untuk memastikan pengiriman dan perlindungan terhadap tenaga kerja berjalan lancar.

”Dengan adanya 0,1 persen TKI yang bermasalah, artinya dari 1.000 orang TKI, ada satu TKI yang bermasalah. Kami prihatin atas kasus-kasus yang terjadi,” kata Presiden, Selasa (14/12) di sela kunjungannya ke Perusahaan Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) PT Perwita Nusaraya di Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Dari total sejumlah 4 juta tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri, 0,1 persen di antaranya bermasalah.

Bersama dengan Badan Nasional Perlindungan dan Penempatan TKI (BNP2TKI), Presiden meminta semua kepala daerah memantau satu per satu PPTKIS, untuk memastikan seluruh pengiriman TKI sesuai dengan standar. Jika ada PPTKIS yang terbukti bersalah, pemerintah akan memberikan sanksi.

Selain itu, Presiden juga menjanjikan bantuan hukum serta perlindungan bagi para TKI di luar negeri. Di hadapan calon TKI, Presiden meminta agar mereka segera melapor jika menghadapi masalah di luar negeri.

Pengamat Timur Tengah dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Syarief Hidayat, dalam diskusi publik bertema ”Buruh Migran, Problem dan Solusi” di Bandung, Selasa, mengatakan, Indonesia telah mengirimkan tenaga kerja ke Arab Saudi sejak tahun 1979, tetapi belum punya perlindungan optimal untuk mereka. Masalah itu disebabkan Indonesia belum punya perjanjian, setidaknya nota kesepahaman dengan Arab Saudi.

”Selama itu, tenaga kerja belum dilindungi. Persoalannya adalah Peraturan Pemerintah Arab Saudi Nomor 745 tentang Ketenagakerjaan,” kata Syarief. Dalam peraturan itu dijelaskan bahwa pembantu rumah tangga, sopir, dan tukang kebun tidak dianggap sebagai tenaga kerja formal.

Menurut koordinator Program Pascasarjana Fakultas Sastra Unpad itu, TKI yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi mencapai 80 persen. Total TKI yang bekerja di negara itu hingga September 2010 sebanyak 181.755 orang. (abk/bay)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com