Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Ikan Hias Kian Kinclong

Kompas.com - 24/12/2010, 22:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencapaian ekspor ikan hias tahun ini kian kinclong saja. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan, ekspor ikan hias tahun 2010 meningkat cukup signifikan. Dari sisi volume, pada Januari-September 2010, tingkat ekspor ikan hias mencapai 1.124 ton atau naik 109,24 persen dari periode sama tahun 2009 yang hanya membukukan 537 juta ton. Dari sisi nilai, nilai ekspor ikan hias tahun ini sebesar 7,1 juta dollar AS, naik 37,39 persen dari periode sama tahun lalu yang mencapai 5,2 juta dollar AS.

Peningkatan ekspor ikan hias yang kinclong ini membuat KKP optimistis bakal memenuhi target ekspor tahun ini yang sebelumnya dipatok di angka  11 juta dollar AS. "Bahkan, kami yakin ekspor ikan hias tahun ini bakal melebihi target," seru Maman Hermawan, Direktur Pengembangan Produk Non Konsumsi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), kepada KONTAN, Rabu (22/11/2010).

Maman menjelaskan, sepanjang tahun ini, KKP memang terus berusaha meminimalisir praktek ekspor ikan hias ilegal. Selama ini, ikan hias asal Indonesia banyak diselundupkan ke Singapura dan Malaysia melalui beberapa daerah seperti Sumatera dan Kalimantan. Ikan arwana misalnya, selama ini banyak diselundupkan ke Malaysia melalui Kalimantan. Pun demikian dengan ikan cupang asal Papua yang sering diselundupkan ke Singapura dan negara lainnya melalui beberapa wilayah.

Kepala Sub Direktorat Budidaya Ikan Hias KKP Setiawan menambahkan, kenaikan ekspor ikan hias tahun ini sangat wajar mengingat sejak tahun lalu KKP lebih serius dalam mengurus ikan hias ini. Menurutnya, sejak tahun lalu, KKP telah membentuk Sub direktorat budidaya ikan hias yang khusus mengurusi produksi ikan hias. Lembaga baru ini berhasil menggenjot sentra-sentra produksi ikan hias seperti di Papua, Sukabumi dan Lampung. Akibatnya, produksi ikan hias sepanjang tahun ini mencapai 1,6 milyar ekor naik dari tahun lalu yang hanya 1,3 milyar ekor.

Selain itu, KKP juga membuat program produksi induk unggul di dua sentra yaitu Sukabumi, Jawa Barat dan Mandi Angin, Kalimantan Selatan. Selama ini, ikan hias asal Indonesia sering dianggap kurang berkualitas oleh konsumen luar. Citra ini sangat wajar mengingat induk ikan hias di beberapa daerah banyak yang berusia di atas 13 tahun. Akibatnya, kualitas genetik dan warna ikan hias Indonesia sangat rendah.

Pendirian sentra induk unggul ini merupakan usaha KKP untuk meningkatkan kualitas ikan hias Indonesia. Dua sentra ini diharapkan akan memproduksi induk unggul yang kemudian akan disebar ke seluruh sentra produksi ikan hias di seluruh Indonesia. "Kita harapkan tahun depan kualitas ikan hias kita akan naik," kata Setiawan.

Sementara itu, Hendra Iwan Putra, Sekretaris Jenderal Indonesia Tropical Fish Eksportir (Inafish), menyatakan sebenarnya ia memprediksi ekspor ikan hias tahun ini akan menurun sedikit dibanding tahun lalu. Menurutnya, momen-momen seperti Piala Dunia 2010 disinyalir menggerus permintaan ikan hias di beberapa negara Eropa. "Mereka lebih memilih menonton bola ketimbang membeli ikan hias," kata Hendra.

Melihat kinclongnya ekspor ikan hias tahun ini, KKP berancang-ancang untuk terus menggenjot produksi dan pemasaran ikan hias Indonesia. Menurut Setiawan, mulai tahun depan ikan hias akan mendapat porsi anggaran sendiri yang bakal digunakan untuk menggenjot produksi bibit unggul dan kuantitas produksinya.

Dari sisi pemasaran, KKP terus berusaha melakukan pencitraan (branding) ikan hias asal Indonesia melalui serangkaian pameran baik di dalam maupun luar negeri. Strategi ini mutlat dilakukan mengingat selama ini ikan hias Indonesia banyak yang diklaim oleh Malaysia, Thailand dan Singapura. "Kita akan terus coba untuk mengembalikan citra yang hilang itu," kata Maman . (Veri Nurhansyah Tragistina/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com