Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI 18 Besar Dunia Hanya Pepesan Kosong!

Kompas.com - 04/01/2011, 20:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Badan Anggaran DPR, Bambang Soesatyo, menilai, klaim Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa perihal ciamiknya perekonomian nasional sekadar pepesan kosong.

Pasalnya, daya beli masyarakat saat ini justru tertekan dengan laju inflasi Januari-Desember 2010 yang mencapai 6,96 persen.

"Bagi rakyat, puja-puji atau klaim tentang Indonesia sebagai satu dari 18 kekuatan ekonomi dunia adalah pepesan kosong," ujar Bambang yang juga Wakil Ketua Umum Kadin kepada Tribun di Jakarta, Selasa (4/1/2011).

Menurut dia, pernyataan Hatta ini sebagai manuver untuk lari dari tanggung jawab terhadap persoalan ekonomi yang dihadapi rakyat saat ini. "Pernyataan itu tak lebih dari angin surga. Hatta coba meninabobokan rakyat dan membangun kebanggaan semu," katanya.

Sebagai Menko Perekonomian, lanjut Bambang, semestinya Hatta lebih peduli pada persoalan sekarang ini, bukan justru mengira-ngira ekonomi negara 15 atau 20 tahun mendatang ketika jabatan menteri sudah tidak ada di tangan.

"Kalau sekarang ini terjadi lonjakan harga bahan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan cabai, berarti masalahnya berkait dengan perut rakyat," ujarnya. "Itulah tugas utama Menko Perekonomian saat ini. Maka, Hatta harus memprioritaskan penanganan masalah pengendalian harga," ungkapnya.

Wakil Bendahara Umum Partai Golkar ini mendesak Hatta untuk tidak lari dari tanggung jawab.

"Jangan mengajak rakyat mengawang-awang atau bermimpi sebab masalah riil saat ini adalah tingginya harga kebutuhan pokok rakyat," katanya seraya menjelaskan, daya konsumsi jutaan keluarga sudah anjlok menuju titik nol.

"Jutaan anak terancam kekurangan gizi," ujarnya.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (3/1/2011), menyatakan, laju inflasi Januari-Desember 2010 sebesar 6,96 persen karena didominasi kenaikan inflasi dari beras.

Inflasi pada Desember sebesar 0,92 persen dengan indeks harga konsumen 125,17. Untuk bulan Desember, sumbangan beras terhadap inflasi sebesar 0,23 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

    Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

    Whats New
    Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

    Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

    Whats New
    Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

    Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

    Whats New
    Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

    Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

    Whats New
    Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

    Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

    Whats New
    MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

    MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

    Whats New
    Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

    Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

    Whats New
    Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

    Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

    Whats New
    Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

    Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

    Whats New
    Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

    Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

    Whats New
    Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

    Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

    Whats New
    Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

    Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

    Whats New
    Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

    Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

    Whats New
    Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

    Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

    Whats New
    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com