Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Bandung Terancam Jenuh

Kompas.com - 13/01/2011, 08:33 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Perkembangan pariwisata di Bandung Raya, khususnya di Kota Bandung, Jawa Barat, terancam mengalami kejenuhan pada 2013 bila tidak ada perbaikan infrastruktur jalan raya dan penyelesaian kemacetan di kota itu.

"Bila kondisi infrastruktur jalan dan kemacetan seperti saat ini, tak bisa dihindarkan lagi 2013 pariwisata Kota Bandung akan mengalami kejenuhan," kata Kepala Bidang Promosi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bandung Doddy Iriana Memed di Bandung, Rabu (12/1/2011).

Menurut Doddy, tanda-tanda penurunan produktivitas kepariwisataan di Kota Bandung sudah mulai terasa dengan potensi penurunan tingkat kunjungan sekitar 15 persen.

Salah satu penyebab penurunan itu antara lain akibat kemacetan lalu lintas di dalam kota dan kondisi infrastruktur jalan yang rusak. Akibat kemacetan dan jalan rusak itu, jumlah lokasi kunjungan menjadi berkurang, bahkan berakibat semakin berkurangnya lama tinggal di Bandung.

"Saat ini wisatawan ke Bandung masih booming, khususnya pada libur panjang dan akhir pekan. Namun, hari-hari biasanya tidak ada pertumbuhan yang berarti," katanya.

Doddy menyebutkan, untuk menghindari kelesuan pariwisata di Kota Bandung perlu promosi yang terus-menerus di samping juga melakukan perbaikan infrastruktur jalan dan mengatasi kemacetan.

Di pihak lain, instansi terkait yang mengurusi pariwisata dalam hal ini dinas kebudayaan dan pariwisata perlu mendapat alokasi anggaran yang memadai.

"Anggaran untuk pengembangan kepariwisataan saya terus menurun, termasuk bantuan bagi pengembangan daerah wisata juga menurun. Itu jelas harus dikembalikan agar gairah pariwisata bisa dipertahankan," kata Doddy.

Pada kesempatan itu, Doddy mengingatkan Kota Bandung tidak boleh "terninabobokan" oleh kondisi tingkat kunjungan wisata yang masih tinggi khususnya wisata belanja dan kuliner.

"Daerah lain seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Barat melakukan promosi wisata dan perbaikan sarana wisata secara maksimal dengan dukungan dana yang memadai. Jangan sampai peluang pasar wisata yang kita miliki direbut daerah lain," katanya.

Terkait adanya anggapan Bandung tidak perlu melakukan promosi karena para wisatawan datang sendiri ke Kota Bandung, menurut Doddy, salah besar.

"Itu keliru. Wisatawan tidak datang sendiri. Mereka datang mungkin hasil upaya pembangunan kepariwisataan di Bandung beberapa tahun lalu. Promosi harus dimaksimalkan, terlebih Bandung merupakan salah satu pintu masuk dari luar negeri setelah dibukanya jalur Bandung-Kuala Lumpur dan Singapura," kata Doddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com