Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Otomotif Akan Tertekan

Kompas.com - 20/01/2011, 02:52 WIB

Jakarta, Kompas - Tahun 2011, pasar otomotif harus siap menghadapi tekanan, yakni kebijakan bea balik nama kendaraan bermotor dan pemberlakuan pajak progresif. Sementara konsumen menghadapi pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi.

Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra di Jakarta, Rabu (19/1), mengatakan, untuk mendongkrak atau mempertahankan pasar yang sudah membaik, industri otomotif sebagai sektor unggulan bagi pertumbuhan industri nasional membutuhkan tiga prasyarat penting.

Pertama, soal jaminan keamanan dari pemerintah. Kedua, penciptaan iklim ekonomi yang kondusif. Ketiga, pemerintah dan Bank Indonesia bisa mengendalikan laju inflasi.

Prasyarat lainnya adalah suku bunga kredit yang kompetitif dan terus mengupayakan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat. Menurut catatan pemerintah, saat ini rata-rata pendapatan per kapita penduduk sebesar 3.000 dollar AS.

Amelia mengatakan, ”Industri otomotif memang harus menghadapi tantangan berat karena kebijakan bea balik nama kendaraan bermotor menjadi isu terkini. Namun, tiga prasyarat penting itu tidak boleh diabaikan.”

Amelia membandingkan, tahun 2009, ketika pendapatan per kapita China sudah mencapai 3.500 dollar AS, penjualan mobil mampu mencapai 18 juta unit.

Sementara itu, pada tahun yang sama, Indonesia baru mencapai pendapatan per kapita sekitar 2.500 dollar AS, penjualan mobil masih sekitar 600.000 unit.

Penjualan mobil mewah

Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan, beberapa waktu lalu, mengatakan, regulasi perpajakan, pembatasan BBM bersubsidi, dan kenaikan tarif dasar listrik dikhawatirkan berdampak pada penjualan otomotif.

”Karena itu, kebijakan dan iklim perekonomian tahun 2011 diharapkan bisa kondusif bagi perkembangan industri otomotif,” kata Johnny.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diolah TAM menunjukkan, penjualan mobil tahun 2006 sebanyak 694.000 unit, tahun 2007 sebanyak 596.200 unit, tahun 2008 sebanyak 488.900 unit, tahun 2009 sebanyak 671.000 unit, dan tahun 2010 sebanyak 764.710 unit.

Helena Abidin, Corporate Communications Director PT BMW Indonesia, mengatakan, pasar otomotif Indonesia diyakini masih melirik mobil mewah.

Kenaikan pajak yang tinggi akan menyebabkan volume penjualan mobil mewah menurun. Ini juga bisa menurunkan pendapatan pemerintah dari sektor pajak. ”Tentunya, pemerintah bisa lebih bersikap bijak agar penerimaan negara untuk pembangunan juga tetap bisa meningkat,” kata Helena. Penjualan BMW tahun 2009 sebanyak 901 unit, sedangkan tahun 2010 mencapai 1.240 unit. (OSA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com