Belakangan, pembangunan di Kuala Tungkal mulai menimbulkan sejumlah persoalan. Gedung tinggi untuk usaha budidaya walet marak. Setidaknya kini ada 114 gedung bertingkat tiga hingga lima yang dibangun untuk kepentingan usaha ini.
Sejumlah bangunan kini mulai miring. Di depan Pasar Tanggo Rajo, misalnya, ada dua bangunan bertingkat lima yang miring. Pemiliknya terpaksa membangun beton penghubung kedua gedung tersebut untuk menahan bangunan agar tidak semakin miring.
Persoalan lain yang muncul adalah maraknya pengeboran sumur bawah tanah. Di satu sisi, penduduk semakin padat sehingga kebutuhan air bersih sangat tinggi. Namun, di sisi lain, pengeboran yang berlangsung
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan dan Penanaman Modal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Ahmad Palloge mengatakan, pihaknya belum dapat mengendalikan aktivitas pengeboran sumur karena belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat dengan cara lain.
Ia menambahkan, maraknya pembangunan gedung bertingkat mengakibatkan laju penurunan tanah di Kuala Tungkal. Hal tersebut disebabkan tanah menanggung beban yang berlebih.