Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus: Pemerintah Tidak Serius Batasi BBM

Kompas.com - 23/02/2011, 20:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai ketidakberesan uji coba pembatasan bahan bakar minyak (BBM) hari ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak serius mengeluarkan kebijakan tersebut. Sebelumnya, pemerintah mulai menerapkan uji coba hari ini dengan memasangkan stiker namun masih banyak kendaraan umum yang tak berstiker. Demikian pula dengan ketidaksiapan SPBU yang belum mengetahui soal uji coba tersebut.

"Inilah ketidakseriusan pemerintah, mau bikin kebijakan tapi tidak diberikan sosialisasi yang baik. Coba tanyakan ke masyarakat di pinggir jalan, pasti tidak tahu, saya pun baru tahu belakangan," ucap Agus, Rabu (23/2/2011), saat dihubungi wartawan.

Agus melihat kebijakan pembatasan BBM saat ini sarat dengan ketidaksiapan pemerintah dalam menyiapkan pihak-pihak terkait seperti sopir angkutan umum dan petugas SPBU sebagai palang pintu terdepan pelaksanaan BBM bersubsidi. "Kalau tidak beres seperti ini nanti saya yakin yang akan jadi kambing hitam masyarakat pasti pihak SPBU. Padahal, mereka tidak dilatih dan disosialisasi dengan cukup sebelumnya," ungkap Agus.

Kekhawatiran lain, menurut Agus, muncul manakala penerapan pembatasan BBM justru ditumpangi penumpang-penumpang gelap yang mengkritisi atau pun mendukung kebijakan pembatasan BBM bersubsidi tanpa tahu substansinya.

Lebih lanjut, Agus meminta pemerintah untuk dapat menyikapi kebijakan pembatasan BBM subsidi ini dengan serius. Pasalnya, kebijakan itulah yang langsung mengena ke masyarakat. "Ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Yang harus dilakukan pemerintah sekarang harus ada keberanian dan kemauan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com