Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intervensi Pemerintah Penting Atasi Backlog

Kompas.com - 01/03/2011, 21:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut anggota Komisi V DPR RI, Ali Wongso, intervensi pemerintah dan pemberdayaan masyarakat penting artinya agar dapat mengurangi ketersediaan pasokan rumah atau backlog pada 2011 yang mencapai angka 8 Juta.

Dalam konsep hunian berimbang 1:3:6, Ali mengasumsikan dalam pemenuhan kebutuhan rumah, setiap 1 juta backlog ada 600.000 masyarakat berpenghasilan rendah, 300.000 masyarakat berpenghasilan menengah, dan 100.000 masyarakat berpenghasilan tinggi.

Banyaknya kebutuhan akan rumah terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah butuh keterjangkauan daya beli. "Maka intervensi pemerintah itu harus konkret, tanpa intervensi maka Pasal 28 ayat 1 UUD 1945 hanyalah pasal tanpa implementasi," katanya di Jakarta, Senin.

Mengenai rumah susun, Ali menyoroti pentingnya pengaturan subsidi silang antara yang mampu terhadap yang miskin. Menurutnya, munculnya rumah-rumah mewah harus diimbangi dengan subsidi bagi rumah-rumah umu dan sejahtera. "Untuk hal ini, yang bertanggung jawab adalah intervensi Pemerintah dan tidak bisa mengandalkan pengembang lewat hunian berimbang," ujarnya.

Terkait pemberian sanksi bagi pengembang yang tidak menerapkan pola hunian berimbang, kalangan pengembang telah mengeluhkan regulasi peraturan yang tidak jelas. Pengimplementasian kebijakan pemerintah pusat yang tidak dijalankan pemerintah daerah menjadi salah satu kendalanya.

Menurut Ali, sanksi adalah pencegahan sebagai bentuk pengawasan. "Pengembang jangan sampai terbebani oleh sanksi-sanksi. Peraturan Menteri bisa mengatur sanksi yang dibuthkan tetapi adil dan cakupannya administratif," ujarnya. (Natalia Ririh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com