Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Beli BBM di Daerah

Kompas.com - 09/03/2011, 05:02 WIB

Jakarta, Kompas - Antrean panjang kendaraan bermotor yang hendak membeli bahan bakar minyak terjadi di sejumlah daerah di Tanah Air. Gangguan pada kilang, gelombang tinggi yang mengganggu distribusi BBM, dan aksi spekulasi diduga menjadi penyebab kelangkaan BBM tersebut.

Sementara itu, di Jakarta, Selasa (8/3), pemerintah dan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat belum bisa memutuskan opsi yang akan diambil yang dapat mengurangi beban anggaran subsidi BBM akibat kenaikan harga minyak dunia. Opsi ini antara lain menaikkan harga premium sebesar Rp 500, menjadi Rp 5.000 per liter, dan membatasi kuota konsumsi BBM bersubsidi.

Dalam rapat kerja itu, pemerintah hanya menyampaikan hasil kajian konsorsium tiga perguruan tinggi kepada DPR. ”Pembahasan opsi BBM bersubsidi ditunda dalam waktu dekat, mungkin satu sampai dua minggu ke depan,” kata Ketua Komisi VII DPR Teuku Riefky Harsya.

Rapat kerja diwarnai perdebatan mengenai siapa yang memaparkan hasil kajian opsi BBM bersubsidi. Sejumlah anggota Komisi VII DPR menolak pemaparan hasil kajian oleh tim pengkaji yang diketuai Anggito Abimanyu dan meminta pemerintah yang menyampaikan langsung hasil kajian itu.

Perlu dua jam

Antrean panjang untuk mendapatkan BBM di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) dilaporkan terjadi di sejumlah kota di Sumatera dan Kalimantan sejak Senin lalu.

Antrean pengendara untuk membeli BBM jenis premium dan pertamax di Pontianak, Kalimantan Barat, berlangsung dalam dua hari ini. Antrean sudah mencapai 1 kilometer, membutuhkan waktu dua jam untuk bisa memperoleh BBM. Hari Selasa kemarin, antrean panjang hampir terjadi di semua SPBU di Pontianak. Di SPBU Jalan A Dahlan, antrean kendaraan mencapai 800 meter.

Di SPBU Percontohan PT Pertamina Jalan A Yani, antrean mencapai 1 kilometer dengan tiga lajur antrean. Yosi (35), salah satu pengendara sepeda motor, mengaku sudah mengantre 2,5 jam.

Sales Area Manager PT Pertamina Wilayah Kalimantan Barat Ibnu Chouldum mengatakan, Senin, sempat terjadi keterlambatan pengiriman ke SPBU. ”Tanker terlambat masuk ke depo,” kata Ibnu.

Antrean panjang kendaraan untuk membeli premium juga terlihat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Andi (21), warga Jalan G Obos, Palangkaraya, menuturkan, ia biasanya mengantre untuk membeli premium hanya lima menit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com