Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek RI-Jepang Bisa Terganjal Tsunami

Kompas.com - 15/03/2011, 09:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah tsunami di Jepang, kelanjutan investasi perusahaan Jepang dan komitmen utang Pemerintah Jepang bagi Indonesia menjadi tanda tanya. Maklum saja, Jepang perlu berkonsentrasi membenahi negaranya. Apalagi, kebutuhan anggaran pemulihan pascabencana minimal 45 miliar dollar AS atau sekitar Rp 400 triliun.

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Jepang tentang kelangsungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang. Tak syak lagi, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Dedy S. Priatna memperkirakan, proyek-proyek tersebut bakal molor.

Pencairan utang dan hibah bagi Indonesia bisa tertunda. Sebab, Jepang perlu menata utang piutang luar negerinya. Tentu saja, pemenuhan anggaran pembenahan dalam negeri menjadi prioritas utama ketimbang memberi utang kepada Indonesia. "Pasti Jepang akan konsolidasi karena mereka perlu dana untuk rekonstruksi dan rehabilitasi," timpal Agus Martowardojo, Menteri Keuangan, kemarin.

Apalagi, akhir Februari lalu, Moody's Investors Service menurunkan proyeksi peringkat surat utang Pemerintah Jepang dari stabil menjadi negatif. Penurunan rating ini akan menyulitkan Jepang mencari utang murah.

Meski begitu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa tetap optimistis  komitmen Jepang tak akan luntur terhadap Indonesia. "Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengatakan, program-program yang telah ditetapkan akan tetap berjalan," tandasnya.

Ambil contoh, proyek Metropolitan Priority Area (MPA), pertemuan untuk membahas MPA akan tetap berlangsung 17 Maret 2011. Menurut rencana awal, proyek-proyek infrastruktur dalam MPA akan mulai digarap tahun 2013.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan juga memastikan komitmen investasi perusahaan Jepang di Indonesia tetap berlanjut. Gita menunjukkan rencana ekspansi perusahaan raksasa Jepang, Mitsubishi, sebagai salah satu contohnya. Mitsubishi tetap melanjutkan ekspansi di Indonesia sesuai rencana, termasuk pengembangan proyek gas Donggi-Senoro.

Berdasarkan data BKPM, Jepang merupakan negara keempat penyumbang penanaman modal asing (PMA) terbesar di Indonesia sepanjang 2010. Investasi perusahaan Jepang mencapai 151 proyek senilai 712,6 juta dollar AS. Tahun ini, korporasi Jepang berencana menanamkan investasi 20 miliar dollar AS. (Irma Yani N, Bambang R, Yudho W, Rika Theo/Kontan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Mudah Transfer OVO ke GoPay dan Sebaliknya

    Cara Mudah Transfer OVO ke GoPay dan Sebaliknya

    Spend Smart
    Mengenal Apa Itu Prinsip Pareto: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

    Mengenal Apa Itu Prinsip Pareto: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

    Earn Smart
    Anggaran Kesehatan 2024 Jadi Rp 187,5 Triliun, Ini Daftar Alokasinya

    Anggaran Kesehatan 2024 Jadi Rp 187,5 Triliun, Ini Daftar Alokasinya

    Whats New
    Simak Cara Beli E-Meterai untuk Berkas CPNS dan PPPK 2023

    Simak Cara Beli E-Meterai untuk Berkas CPNS dan PPPK 2023

    Whats New
    Dukung UMKM, Grup Modalku Dapat Fasilitas Pendanaan Rp 414 Miliar

    Dukung UMKM, Grup Modalku Dapat Fasilitas Pendanaan Rp 414 Miliar

    Rilis
    Asiamoney Award 2023, Bank Mandiri Dianugerahi 'Best Bank for Digital Solution in Indonesia'

    Asiamoney Award 2023, Bank Mandiri Dianugerahi "Best Bank for Digital Solution in Indonesia"

    Rilis
    Ada Aturan Baru, PPK Kini Bisa Mutasi Pejabat yang Belum Menjabat Selama 2 Tahun

    Ada Aturan Baru, PPK Kini Bisa Mutasi Pejabat yang Belum Menjabat Selama 2 Tahun

    Rilis
    ATM Link Diperbaharui, Bakal Tersedia 335 Fitur Baru dari Bank Himbara

    ATM Link Diperbaharui, Bakal Tersedia 335 Fitur Baru dari Bank Himbara

    Whats New
    Resmikan 12 Mal Pelayanan Publik, Menteri PANRB: Jangan Sekadar Seremoni, tapi Fungsinya Tak Tercapai

    Resmikan 12 Mal Pelayanan Publik, Menteri PANRB: Jangan Sekadar Seremoni, tapi Fungsinya Tak Tercapai

    Whats New
    Bos BTN Targetkan Akuisisi Bank Syariah Rampung Tahun Ini

    Bos BTN Targetkan Akuisisi Bank Syariah Rampung Tahun Ini

    Whats New
    Kementerian Keuangan Buka 213 Lowongan Kerja PPPK, Disabilitas Bisa Daftar

    Kementerian Keuangan Buka 213 Lowongan Kerja PPPK, Disabilitas Bisa Daftar

    Work Smart
    Reformasi Birokrasi Tercapai, Tukin PNS Bisa Naik 30 Persen

    Reformasi Birokrasi Tercapai, Tukin PNS Bisa Naik 30 Persen

    Whats New
    Cara Mengatasi Lupa Password Akun SSCASN 2023

    Cara Mengatasi Lupa Password Akun SSCASN 2023

    Whats New
    Kimia Farma Apotek Buka Lowongan Kerja hingga 2 Oktober 2023, Simak Kualifikasinya

    Kimia Farma Apotek Buka Lowongan Kerja hingga 2 Oktober 2023, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Diresmikan Jokowi, Transaksi Perdana Bursa Karbon Tercatat Rp 29,2 Miliar

    Diresmikan Jokowi, Transaksi Perdana Bursa Karbon Tercatat Rp 29,2 Miliar

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com