Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kena Imbas Yen, Rupiah Melemah

Kompas.com - 17/03/2011, 10:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta Kamis pagi tertekan 25 poin ke posisi Rp 8.795 per dollar  dari sebelumnya Rp 8.770.

Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada, di Jakarta, Kamis mengatakan, mata uang Yen yang mencatatkan penguatan memberi imbas negatif pada pergerakan rupiah pada Kamis pagi terhadap dollar AS. "Rupiah kembali bergerak minus terhadap dollar AS, karena rupiah juga terimbas dari menguatnya mata uang yen yang signifikan," kata dia.

Kendati rupiah melemah, tambah dia, pelemahan rupiah masih tertahan oleh fundamental ekonomi nasional yang diespektasikan akan meningkat dibanding tahun sebelumnya. "Fundamental ekonomi kita masih kuat, hal itu menjadi penahan koreksi rupiah pada pekan ini," kata Reza .      Namun, ia menambahkan, investor juga harus mencermati perkembangan situasi ekonomi di Jepang, karena Jepang merupakan salah satu negara yang mempunyai hubungan erat dengan Indonesia.

Sementara itu , analis pasar uang Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menambahkan, pasar global masih akan fokus pada seberapa besar bencana radiasi dari bocornya reaktor nuklir di Fukushima dan ekskalasi ketegangan di Bahrain. "Faktor-faktor itu tampaknya membawa sedikit sentimen negatif terhadap pasar Asia hari ini," kata dia.

Tetapi, lanjut dia, mata uang rupiah diperkirakan bergerak masih stabil di kisaran level Rp 8.700-an per dollar AS pada perdagangan hari Kamis.

Ia menambahkan, anjloknya keyakinan atau confidence di bursa Jepang pada dua hari pertama minggu ini membuat BoJ (Bank of Japan) menambah pasokan likuiditas dari rencana semula 428 miliar dolar AS menjadi 700 miliar dollar AS.

"Jumlah ini hanya untuk memperbaiki kepercayaan pasar, belum termasuk biaya rekonstruksi ekonomi di propinsi timur laut Jepang yang mengalami kerusakan parah akibat bencana ini," katanya.

Ia mengatakan, memburuknya bencana akibat bocornya radiasi nuklir membuat eksodus dari Jepang. Intervensi BoJ membuat yen menguat 0,9 persen pada perdagangan pada Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

    PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

    Whats New
    Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

    Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

    Whats New
    Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

    Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

    Whats New
    Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

    Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

    Whats New
    5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

    5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

    Work Smart
    Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

    Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

    Whats New
    Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

    Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

    Whats New
    Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

    Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

    Whats New
    Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

    Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

    Whats New
    Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

    Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

    Whats New
    Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

    Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

    Whats New
    Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

    Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

    Whats New
    Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

    Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

    Whats New
    Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

    Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

    Whats New
    InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

    InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com