Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Lajang Pun Butuh Perencanaan Keuangan

Kompas.com - 20/03/2011, 10:21 WIB

KOMPAS.com - Memiliki tabungan saja tidak cukup, untuk memastikan masa depan Anda, pasangan, serta anak-anak tetap terjamin dan terjaga, Anda butuh perencanaan keuangan yang jelas dan terencana. Hal ini tak hanya dibutuhkan mereka yang sudah menikah, tetapi juga oleh perempuan yang masih melajang.

Dalam talkshow keuangan yang berlangsung di acara Bidakara Wedding Expo 6, Mohammad B. Teguh, Independent Financial Planner dari Quantum Magna Financial, perempuan lajang juga butuh perencanaan keuangan karena masih banyak yang bingung akan masa depannya. "Tempat kami juga banyak mendapat klien perempuan yang lajang yang butuh perencanaan keuangan. Masalahnya, para perempuan lajang kebanyakan belum mengetahui apa yang ia inginkan di masa depan dan belum mengetahui apa dan bagaimana cara yang dibutuhkan untuk mencapai keinginan mereka itu. Kalau tidak direncanakan dan tidak diinvestasikan, uang dan waktu yang ada akan terbuang percuma. Kalau tidak diinvestasikan dengan tepat, tabungan saja tidak akan cukup. Bunga tabungan, rata-rata hanya 3 persen per tahun. Sementara, inflasi bisa sampai 20 persen. Artinya, tak akan terkejar di masa depan. Lebih baik apa yang bisa disisihkan diinvestasikan sejak dini."

"Klien-klien perempuan lajang yang datang ke tempat kami ini biasanya kebingungan ketika ditanyakan apa yang mereka inginkan di masa depan. Biasanya kami pancing dulu dengan apa yang umumnya diinginkan oleh perempuan dalam 5-10 tahun ke depan. Barulah mereka tersadar, bahwa perencanaan keuangan itu penting," jelas Teguh.

Masalahnya, jika dalam usia produktif kita tidak mulai merencanakan keuangan, ke depannya akan semakin pendek jangka waktu untuk mengumpulkan keuangan. Intinya, berjaga-jaga dengan berhemat dan berinvestasi untuk memastikan masa depan tetap terjaga, dan mimpi-mimpi bisa terwujud.

Saat ini, banyak pihak yang terjerat dengan masalah utang kartu kredit, tak terkecuali perempuan lajang yang ingin tampil menawan. Namun, masalahnya, utang kartu kredit ditambah bunganya yang sangat besar bisa menjadi beban. "Perempuan sangat suka belanja. Tak heran, banyak yang terjerat utang kartu kredit. Supaya tidak terkena penyakit utang kartu kredit, perlu dipahami bahwa kartu kredit adalah alat bayar, bukan kartu berhutang. Saya bukan mengatakan tidak boleh memiliki kartu kredit. Tetapi, pahami pula syarat-syarat di balik kartu kredit. Anda boleh saja menggunakan kartu kredit, tetapi pastikan nominalnya ada di dalam rekening tabungan. Ketika datang tempo pembayaran, bayar sepenuhnya sebelum berlarut-larut dan bunganya menumpuk," jelas Teguh.

Siapa saja yang butuh perencanaan keuangan? "Mereka yang punya pendapatan jelas dan bisa menyisihkan pendapatannya, karena kalau tidak ada yang bisa disisihkan, apa yang mau direncanakan? Kalaupun pendapatannya sebulan misalkan Rp 10 juta tetapi pengeluarannya sebanyak itu juga atau bahkan lebih, akan sulit. Yang penting keuangannya sudah mulai sehat, supaya bisa direncanakan. Ada beberapa rasio yang perlu diperhitungkan saat ingin merencanakan keuangan, di antaranya debt ratio, liquidity ratio, dan savings ratio. Sisanya, biarkan perencana keuangan membantu untuk menghitung dan menyiapkan keuangan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com