Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Backlog Rumah Bertambah, Pemerintah Tawarkan PSU

Kompas.com - 25/03/2011, 17:05 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Jumlah kekurangan rumah (backlog) di Indonesia setiap tahun terus bertambah, bukannya berkurang.

Tahun 2004, jumlah backlog tercatat 5,8 juta unit rumah, tahun 2009 menjadi 7,4 juta, dan tahun 2014 diprediksi menjadi 12 juta unit rumah.

Mengapa kebutuhan rumah di Indonesia tidak mampu dipenuhi? Topik ini dibahas dalam Seminar Nasional Perumahan Rakyat yang bertajuk “Optimalisasi dan Sinergitas Mitra Kerja untuk Menyukseskan Pembangunan Perumahan MBE” yang digelar Apersi di Hotel Grand Candi Semarang, Jumat (25/3/11) petang.

Tampil sebagai narasumber, Didik Sunardi (Deputi Kemenpera Bidang Fasilitasi dan Inovasi Pembiayaan), H. Simamora (Sekretaris Deputi Kemenpera Bidang Kawasan), Fuad Zakaria (Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Apersi), dan Budi Hartono (Kepala Divisi KPR dan Personal Loan Bank BTN).

Simamora mengungkapkan, persoalan perumahan di Indonesia hingga saat ini belum terpecahkan. Backlog perumahan pada tahun 2004 tercatat 5,8 juta. Lima tahun kemudian, tahun 2009, malah bertambah menjadi 7,4 juta unit.

Fuad Zakaria, mantan Ketua Umum Apersi memprediksi, pada tahun 2014, jumlah backlog menjadi 12 juta unit rumah, dan angka ini makin mencemaskan. Apalagi setiap tahun, pertumbuhan kebutuhan rumah baru sekiyar 800.000 unit per tahun dari keluarga baru.

Menurut H. Simamora, salah satu kendala dalam pembangunan perumahan rakyat adalah kelangkaan prasarana, sarana, dan utilitas umum atau sering disingkat dengan istilah PSU perumahan dan permukiman.

Untuk memenuhi kebutuhan rumah di Indonesia, Kemenpera mulai tahun anggaran 2011 memperkenalkan stimulans PSU perumahan dan permukiman, terutama untuk mendukung pembangunan rumah sejahtera tapak dan rumah susun.

“Pada tahun 2011, pemerintah sudah memprogramkan akan membantu PSU untuk 117.000 rumah. Peluang ini dapat dimanfaatkan Apersi, terutama membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” kata Simamora.

Bantuan PSU untuk rumah MBR ini setiap tahun terus bertambah. Pada tahun 2012 sebanyak 145.000 unit rumah yang dibantu PSU-nya, tahun 2013 (sebanyak 161.616 unit), tahun 2014 sebanyak 186.000 unit. Jadi dalam lima tahun periode 2010-2014, pemerintah membantu PSU untuk 700.000 unit rumah untuk MBR.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com