Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu Buta Pemerah Sagu...

Kompas.com - 13/04/2011, 16:05 WIB

BONE, KOMPAS.com - Beratap sebuah rumah yang sudah rapuh, dan tanpa penerangan listrik, Bunga (54), wanita tunanetra yang telah ditinggal mati suaminya sejak tujuh tahun lalu berjuang untuk bertahan hidup bersama putri semata wayangnya, Rani.

Wanita penyandang tuna netra yang hidup di Desa Mico, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan bekerja sebagai pemerah sagu upahan. Pemandangan itu pula yang terlihat kemarin, Selasa (13/4/2011).

Sejak pagi, Bunga sudah mulai memeras sagu yang dicampurkan dengan air untuk diambil sarinya. Meskipun tidak memiliki penglihatan, ia harus terus berjuang demi Rani. Terlebih, sepeninggalan suaminya, mereka tidak ditinggalkan harta yang berharga, selain gubug yang kini mereka tempati.

"Inilah yang harus saya lakukan. Kalau mengenai penghasilannya, saya mendapatkan upah satu ember Rp500," ungkap Bunga, sambil terus memerah sagu, agar bisa menghasilkan beberapa ember dan penghasilannya bisa bertambah.

Namun, karena usianya yang terus bertambah, Bunga mengaku hanya bisa memerah  3-4 ember sagu sehari. Artinya, dalam sehari, dia hanya bisa mendapatkan penghasilan Rp 2000. Bahkan, pendapatan tersebut juga tidak berlangsung setiap hari, karena tergantung permintaan.

Jika sepi, dia juga terkadang menjadi penjual daun pisang, yang hasilnya juga tak seberapa. Merasa hasil keringat ibunya belum cukup, Rani juga terpaksa berhenti sekolah dan membantu ibunya, dengan membuat sapu lidi, yang diambil dari daun kelapa.

Dengan tekun dia melepaskan daun kelapa dan mengambil lidinya, kemudian disatukan, hingga menjadi sapu. Biasanya, dia menjual sapu lidi tersebut keliling kampung dengan harga Rp 1000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com