Cegah Penyimpangan, BNI Punya "Whistle Blower System"

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Gatot M Suwondo menyebutkan semua bank di Indonesia sudah bagus sistem pengamanannya. 

"Cuma kembali lagi ke orang. Orang itu bisa dari karyawan bank, atau nasabah sendiri yang bermain, berkolaborasi," jelas Gatot, di Jakarta Rabu (27/4/2011) menanggapi pertanyaan wartawan mengenai kasus pembobolan rekening PT Elnusa Tbk. 

Ia pun menyebutkan, secara khusus BNI telah mempunyai whistle blower system, sebagai upaya untuk mencegah penyimpangan-penyimpang internal bank. "Semua karyawan itu bisa saling mengingatkan kalau ada apa-apa," jelasnya.

Dalam sistem ini yang mulai berjalan sejak Novenber 2010 ini, kerahasiaan pemberi info akan dijaga BNI.

Seperti yang diberitakan, terhadap kasus Elnusa-Mega, Direktur Utama Bank Mega JB Kendarto menegaskan bahwa pembobolan bukan pada Bank Mega, namun rekening Elnusa di Bank Mega. "Perlu kami tegaskan bahwa yang dibobol bukan Bank Mega, namun rekening PT Elnusa yang diambil oleh sindikat yang di dalamnya termasuk Direktur Keuangan PT Elnusa," jelas Kendarto, Senin ( 25/4/2011 ) lalu.

Hingga saat ini, seperti yang telah diinformasikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Baharudin Djafar, enam orang telah dinyatakan sebagai tersangka, diantaranya SAN Direktur Keuangan ELSA, MAN Kepala Cabang Bank Mega cabang Jababeka, NA dan GUN Direksi PT DI, RIC broker, dan ZUL staf collection PT Har.