Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP Kaji Pengoperasian Bandara 24 Jam

Kompas.com - 03/05/2011, 20:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Permintaan otoritas penerbangan RI agar bandara di bawah manajemen PT Angkasa Pura I dan II dioperasikan selama 24 jam sehari mendapat dukungan dari perusahaan bersangkutan. Namun, pelaksanaannya harus rasional, yaitu bandara yang sangat sibuk dengan kegiatan penerbangan.

Dua perusahaan pengelola bandara di Indonesia bagian barat dan timur pun saat ini melakukan pengkajian pengoperasian bandara selama 24 jam. Saat ini ada enam bandara di Indonesia yang beroperasi selama 24 jam, yakni tiga bandara di bawah AP II, yakni Bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng), Bandara Halim Perdanakusuma (carter/Jakarta), dan Bandara Polonia Medan; dan tiga bandara di bawah API, yaitu Bandara Juanda (Surabaya), Bandara Ngurah Rai (Denpasar), dan Bandara Hasanuddin (Makassar).

Direktur Teknik dan Operasi PT AP II Salahuddin Rafi mengatakan, saat ini masih ada sembilan bandara lainnya yang belum beroperasi 24 jam sehari. Pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengoperasikan beberapa di antaranya agar bisa beroperasi setiap saat.

"Secara prinsip kami mendukung arahan dari Dirjen (Herry Bakti). AP II akan mengupayakan agar seluruh bandara di bawah manajemen kami beroperasi selama 24 jam sehari," kata Rafi di Jakarta, Selasa (3/5/2011).

Menurutnya, saat ini pihaknya sedang mengkaji untuk menyiapkan sejumlah bandara yang akan dioperasikan selama 24 jam. Bandar udara tersebut adalah Bandara Minangkabau (Padang), Bandara Supadio (Pontianak), Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang), dan Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru).

"Semua akan dikaji lebih dahulu kesiapannya," katanya.

Ia menjelaskan, untuk beroperasi 24 jam, bandara harus memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi, hal ini yang masih menjadi kajian AP II. Menurut dia, jumlah penerbangan menjadi pertimbangan penting. Percuma saja bandara beroperasi 24 jam kalau trafik penerbangannya sedikit.

"Kalau flight terakhir saja jam lima sore, masa iya harus beroperasi 24 jam. Selain itu, bandara bersangkutan harus bukan bandara transit," ujar Rafi.

Selain itu, jelasnya, potensi pasar ke depan juga akan dijadikan tolok ukur pengoperasian bandara selama 24 jam. Empat bandara yang disiapkan itu, jelasnya, memiliki potensi tersebut. Saat ini semua bandara di bawah AP II telah memiliki instrument landing system (ILS) sehingga pada intinya telah bisa dilewati tengah malam.

Sekretaris Perusahaan PT AP I Miduk Situmorang menyatakan, pihaknya juga mendukung program enam koridor ekonomi nasional tersebut. Saat ini AP I sedang melakukan pengkajian terhadap beroperasinya bandara selama 24 jam.

"Ada beberapa bandara yang berpotensi untuk beroperasi selama 24 jam, misalnya di Manado (Sam Ratulangi) yang penerbangan terakhir bisa sampai pukul 24.00 atau di Balikpapan (Sepinggan). Pada intinya program ini dikaji agar terjadi efisiensi dalam operasi bandara," imbuhnya.

Untuk beroperasi selama itu, tambah Miduk, perusahaan membutuhkan sumber daya lebih karena harus ada penambahan giliran kerja. Yang biasanya hanya tiga shift, maka nantinya bisa ditambah jadi empat shift. Karenanya, penambahan jam operasi harus dipikirkan secara matang. (Tribunnews/Hendra Gunawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

Whats New
Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com