Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serbuan Produk Malaysia

Kompas.com - 13/07/2011, 04:18 WIB

Jakarta, Kompas - Produk makanan dan minuman Malaysia semakin membanjiri pasar-pasar modern di Indonesia. Selama semester I, Malaysia tercatat sebagai penyuplai makanan dan minuman impor terbesar bagi Indonesia. Jika daya saing industri nasional tak dibenahi, pangsa lokal akan semakin tergerus oleh produk impor.

Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Franky Sibarani, Selasa (12/7) di Jakarta, mengatakan, sepanjang periode Januari-Juni, impor dari Malaysia memberikan kontribusi 24,7 persen dari total impor makanan dan minuman. Negara lainnya adalah China (12,9 persen), Thailand (10,2 persen), dan Singapura (7,9 persen).

Impor makanan dan minuman selama semester I-2011 naik cukup tinggi. Berdasarkan data GAPMMI, impor resmi mencapai 112,63 juta dollar AS, atau naik 15,71 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sekitar 81 persen impor makanan dan minuman masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

Franky mengatakan, semakin membanjirnya produk Malaysia patut diwaspadai. Jika terus dibiarkan, pasar lokal akan semakin tergerus impor. ”Pemerintah harus segera memperbaiki daya saing nasional. Misalnya saja soal pasokan gas yang sampai sekarang masih tersendat,” katanya.

Kenaikan impor tertinggi, lanjutnya, terjadi pada bulan Mei. Alasannya, banyak pedagang yang menyiapkan stok untuk Lebaran. ”Selama Juni kenaikan impor makanan dan minuman hanya 4,5 persen, sedangkan pada bulan Mei mencapai 16,3 persen. Selain di daerah perbatasan, makanan dan minuman impor sudah membanjiri pasar-pasar modern di daerah perkotaan,” paparnya.

Menjelang puasa dan Lebaran, GAPMMI mengingatkan konsumen agar mewaspadai produk makanan dan minuman tak layak. Banyak beredar di pasaran produk kedaluwarsa dan produk ilegal karena tidak tercatat di Badan Pengawasan Obat dan Makanan. (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com