Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jembatan di Pantura Masih Dikerjakan

Kompas.com - 13/07/2011, 22:25 WIB

BREBES, KOMPAS.com - Ratusan warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu, berunjuk rasa di Jembatan Sungai Pemali, menuntut perbaikan jembatan di jalur pantai utara (pantura) itu dipercepat, agar kemacetan parah bisa terurai.

Selain akibat perbaikan Jembatan Sungai Pemali, kemacetan yang hampir setiap hari terjadi di jalur itu juga karena adanya perbaikan Jembatan Pekajangan dan Jembatan Balaikambang yang berada di satu jalur. Antrean kendaraan baik dari arah barat maupun timur, mengular hingga belasan kilometer.

"Kami menuntut agar pengerjaan proyek tiga jembatan di jalur pantura Brebes, dapat diselesaikan paling lambat 1 Agustus, sehingga kemacetan parah tidak lagi setiap hari terjadi di jalur itu," kata koordinator aksi, Aris Hada.

Menurut dia, sejak April hingga kini perbaikan tiga jembatan di Pantura Brebes berjalan lamban. Padahal kondisi kemacetan arus lalu-lintas di jalan utama Pulau Jawa itu sangat parah. Angkutan umum antarprovinsi, kendaraan pribadi, serta truk angkutan barang pokok selalu tersendat di jalur itu.

"Bahkan akibat adanya perbaikan jembatan tingkat, kecelakaan lalu-lintas yang terjadi di sekitar proyek semakin meningkat. Sejak pelaksanaan proyek tercatat delapan pengendara kendaraan tewas saat melintas di jalur itu. Warga tidak menginginkan korban nyawa atau luka  bertambah selama proyek berlangsung," ujar Aris.

Selain berorasi di atas Jembatan Pemali sisi kanan yang sedang dalam perbaikan, beberapa pengunjuk rasa yang mengenakan kostum pocong berlumuran cairan merah, melakukan aksi treatikal sebagai simbol penderitaan pengguna jalan yang menjadi korban kecelakaan lalu-lintas di jalur itu.

"Pada hari ini juga, kami menuntut agar pimpinan proyek bersedia menandatangani perjanjian bahwa pengerjaan perbaikan tiga jembatan di pantura Brebes akan selesai 1 Agustus. Jika berjanji hanya melalui ucapan, dikhawatirkan pengerjaan akan molor dan warga terutama para pengguna jalan akan semakin resah, dan rakyat semakin dirugikan," kata Aris.

Ia mengatakan, jika tidak bersedia menandatangani perjanjian dan pengerjaan tidak dilembur, massa mengancam akan mengambil material serta menyita peralatan yang digunakan para pekerja untuk memperbaiki jembatan.

Pengawas Pengerjaan Jembatan Pantura, Ruslan Abdulgani Suud, usai menandatangani surat perjanjian kesepakatan waktu penyelesaian proyek jembatan, mengatakan, pengerjaan tiga jembatan di jalur Pantura Brebes sudah dipercepat. Sesuai kontrak dengan PT Wasis Karya Nugraha, proyek dikerjakan mulai 24 Maret hingga 20 Agustus. Namun, karena pengerjaan dikebut, maka sekitar akhir Juli sudah selesai.

"Target tanggal 20 Agustus proyek selesai, namun sekitar akhir Juli tiga jembatan di jalur tersebut sudah dapat digunakan, sehingga tidak mengganggu arus kendaraan pemudik atau arus balik. Jembatan di sisi kanan dan sisi kiri sudah dapat berfungsi normal," kata Ruslan.

Sumber: ANTARA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com