Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAJS: Harus Selesai Sebelum Oktober

Kompas.com - 21/07/2011, 16:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) mendesak DPR dan pemerintah untuk segera merampungkan RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Apalagi Dewan sudah memutuskan perpanjangan pembahasan RUU BPJS selama satu masa sidang lagi ke depannya. Oleh karena itu, pembahasan tidak boleh molor lagi.

"Harus kelar sebelum Oktober 2011 ini," tegas aktivis KAJS, Indra Munaswar, dalam audiensi dengan pimpinan DPR dan Pansus RUU BPJS di Gedung DPR RI, Kamis (21/7/2011).

Indra mengatakan, tata tertib DPR mengatur bahwa pembahasan RUU dibatasi dalam tiga masa sidang. Namun ketika diperpanjang satu kali masa sidang lagi, Indra mengaku khawatir RUU ini nanti ketika sudah diundangkan akan menjadi produk yang cacat.

Indra mengakui bahwa poin transformasi menjadi batu sandungan, dalam mencapai kata sepakat antara pemerintah dan dewan pada masa sidang ini. Namun KAJS mendesak RUU yang disahkan nanti mengatur adanya transformasi empat BUMN pengelola jaminan sosial selama ini secara menyeluruh ke dalam suatu BPJS, paling lambat dua tahun.

KAJS hari ini menggelar audiensi dengan Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso dan pimpinan Pansus RUU BPJS Ahmad Nizar Shihab, Surya Chandra Surapaty, dan Rieke Diah Pitaloka. Hadir pula sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia.

BEM UI menyatakan tujuh poin tuntutannya. Pertama, BEM UI mendesak RUU BPJS segera disahkan di tahun 2011 dengan bentuk badan hukum publik dan tak berada di bawah kementerian.

Para mahasiswa ini juga meminta negaralah yang membayarkan iuran fakir miskin dan orang yang tidak mampu. Selain itu, harus ada transparansi dan akuntabilitas serta pengawasan empat BUMN yang ketat.

Pemerintah juga diminta untuk menjamin tak adanya pemutusan hubungan kerja empat BUMN tersebut ketika transformasi dilakukan. Mahasiswa juga meminta pemerintah dan DPR segera membuat peraturan teknis terkait penyelenggaraan sistem jaminan sosial di Indonesia pascadisahkannya RUU BPJS. Tak lupa, mereka mendesak sosialisasi yang tepat mengenai RUU BPJS kepada seluruh masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

    Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

    Whats New
    Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

    Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

    Whats New
    Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

    Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

    Whats New
    PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

    PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

    Whats New
    Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

    Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

    Whats New
    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

    Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

    Whats New
    Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

    Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

    Whats New
    Sentimen Laporan Korporasi, Dorong Penguatan Wall Street

    Sentimen Laporan Korporasi, Dorong Penguatan Wall Street

    Whats New
    BSI Tunjuk Wisnu Sunandar Jadi Sekretaris Perusahaan Baru

    BSI Tunjuk Wisnu Sunandar Jadi Sekretaris Perusahaan Baru

    Whats New
    Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju

    Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju

    Whats New
    Pemangkasan Jumlah Bandara Internasional Dinilai Tepat, tetapi Perlu Kajian yang Mendalam

    Pemangkasan Jumlah Bandara Internasional Dinilai Tepat, tetapi Perlu Kajian yang Mendalam

    Whats New
    Ingin Mencoba Investasi Saham? Ini 7 Tips yang Bisa Diperhatikan

    Ingin Mencoba Investasi Saham? Ini 7 Tips yang Bisa Diperhatikan

    Work Smart
    Kenapa Ada Dua Mesin 'Tap' di MRT Jakarta? Ini Alasannya

    Kenapa Ada Dua Mesin "Tap" di MRT Jakarta? Ini Alasannya

    Whats New
    Pelamar Wajib Tahu, Ini Tips Membuat Surat Lamaran Kerja

    Pelamar Wajib Tahu, Ini Tips Membuat Surat Lamaran Kerja

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com