Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Siapkan Cadangan Devisa

Kompas.com - 03/08/2011, 22:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution menyatakan, meskipun tidak terlalu deras, arus dana masuk ke Indonesia memang masih akan ada, sebagai dampak dari kebijakan pemerintah Amerika Serikat menaikkan pagu utangnya.

Alasannya, investor asing masih akan mencari tempat yang lebih aman dan memberi imbalan yang besar untuk menyimpan dananya di Indonesia.

"Memang jumlahnya melambat (tidak terlalu besar), karena yang diputuskan ada di sektor fiskal yang pengaruhnya lebih lambat ke sektor keuangan," kata Darmin kepada Kompas, Selasa (2/8/2011) malam.

Menurut dia, kebijakan pemerintah AS yang didukung Kongres AS diakui lebih menekankan sisi fiskal sehingga akan lebih terarah jika dibandingkan kebijakan quantitative easing yang hanya menerbitkan surat utang di pasar.

"Ini akan membuat arus dana lebih lambat untuk disimpan di negara lain. Meski demikian tak tertutup kemungkinan dana asing itu sewaktu-waktu ditarik lagi keluar jika tak menguntungkan. Oleh karena itu, BI siap menjalankan operasi moneter jika ada pembalikan arus dana, dengan cara membeli dollar AS agar rupiah terus terjaga," jelas Darmin.

Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono memperkuat penjelasan Darmin. "Utang pemerintah AS yang besar memerlukan waktu penyelesaian sehingga menimbulkan kekhawatiran lambatnya pemulihan ekonomi AS. Meskipun akan menyebabkan dana mengalir ke emerging market seperti Indonesia, akan tetapi tak tertutup risiko capital reversal (pembalikan modal) akibat investor yang spekulatif," tutur Hartadi.

Namun, ia mengingatkan agar pasar tidak perlu terlalu risau. "BI mempersiapkan cadangan devisa yang cukup untuk menstabilkan pasar," janji Hartadi. Saat ini, cadangan devisa per akhir Juli lalu sebesar 122,7 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com